Follow Us

Dipecat Erick Thohir, Dirut Kimia Farma Diagnostika Tak Mau Minta Maaf Saat Kasus Antigen Bekas Terbongkar

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 16 Mei 2021 | 17:42
Picandi Mosko Business Manager Laboratorium Kimia Farma untuk wilayah Medan dan keempat rekannya yang ditangkap Polda Sumatera Utara karena melakukan antigen menggunakan alat bekas.
dok. Tribunnews.com

Picandi Mosko Business Manager Laboratorium Kimia Farma untuk wilayah Medan dan keempat rekannya yang ditangkap Polda Sumatera Utara karena melakukan antigen menggunakan alat bekas.

"Apabila terbukti benar adanya, itu adalah perbuatan oknum karyawan kami dan kami akan berikan tindakan tegas dan sanksi berat sesuai ketentuan berlaku, maupun aturan kepegawaian yang berlaku di internal kami," katanya.

Adil menyebutkan, prinsipnya bahwa pengadaan reagensia atau kit rapid test ini dilakukan secara terpusat di Jakarta serta sudah lolos uji komparasi dengan hasil Polymerase Chain Response (PCR) dan antigen dengan kesesuaian 100 persen. Menurutnya, dalam 1 paket rapid test kit harga per unitnya sudah diperhitungkan dengan harga layanan.

Baca Juga: Unggah Foto Jokowi, Ustaz Yusuf Mansur Malah Banjir Kritikan, Ada Apa?

Foto Direktur Utama Kimia Farma Diagnostika, Adil Fadilah Bulqini yang dipecat Menteri BUMN Erick Thohir karena kasus alat tes antigen bekas.
Ist.

Foto Direktur Utama Kimia Farma Diagnostika, Adil Fadilah Bulqini yang dipecat Menteri BUMN Erick Thohir karena kasus alat tes antigen bekas.

Menurutnya, penggunaan secara berulang, secara material tidak bermakna. Dalam 1 paket bisa digunakan untuk 20 pasien.

Sehingga dugaan penggunaan secara berulang, jika itu terjadi, menurutnya hal tersebut murni inistatif oknum karyawan.

"Kemudian, kami belum sampaikan permintaan maaf karena belum terbukti bersalah, masih dalam proses penyelidikan kepolisian," sebut Adil.

Baca Juga: Foto Kece Jovan Zachary, Tentara Amerika Asal Surabaya yang Bangga Punya Logat Jawa Kental

Adil melanjutkan, PT Kimia Farma Diagnostik selama ini menangani layanan uji rapid test di 5 bandara, di antaranya Bandara Internasional Kualanamu, Bandara Soekarno Hatta di Terminal 1 dan 2, Bandara Internasional Minang Kabau.

Di bandara lain, lanjut dia, dilakukan perlakuan yang sama.

"Perlakuan sama dalam pengertian bahwa barang yang digunakan, merek bisa beda tapi sudah lolos uji komparasi. Kemudian selama 10 hari terakhir 662 pasien yang kita tangani di Kualanamu," jelasnya ketika itu.

Baca Juga: Foto Serangan Israel di Al-Aqsa Dikutuk, Begini Cara Soeharto Akali Pembelian Jet Tempur Skyhawk dari Negeri Yahudi

Halaman Selanjutnya

(*)

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest