Gengsi ajang catur internasional, Indonesia Open Chess 2013, juga terangkat berkat kehadiran nama-nama besar Grand Master dunia semodel Nigel Short (Inggris), Aleksandr Moiseenko (Ukraina), Hoang Thanh Trang (Hongaria), serta Antoaneta Stefanova (Bulgaria), yang tentu tidak datang secara gratisan.
Fakta tersebut justru menjadi bukti bahwa catur bisa menghidupi. Irene yang mengaku butuh berjuang selama 9 tahun demi mendapat titel Woman Grand Master, berkata bahwa berkarier di dunia catur menjanjikan prospek yang cerah.
Ia mantap menepis anggapan yang menyebut bahwa catur tidak menghasilkan.
“Catur sebenarnya cukup menjanjikan. Kalau misalnya stigma soal catur tidak ada uangnya didengar oleh generasi penerus, teman-teman di level junior, atau anak-anak yang sedang berlatih catur, hal ini menjadikan mereka tidak memiliki motivasi lagi,” kata Irene yang berkat catur bisa mendapatkan beasiswa penuh saat kuliah.
(*)