Follow Us

Pecah Perang? Tak Tahan Lagi dengan Ulah Tiongkok di Laut China Selatan, Amerika Gelar Operasi Tempur 2 Kapal Perangnya Sementara 3 Kapal Induk Sudah Berjaga di Bibir Perairan Konflik Itu

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 24 Juni 2020 | 11:17
Ilustrasi kapal induk milik Angkatan Laut Amerika Serikat
Wikipedia

Ilustrasi kapal induk milik Angkatan Laut Amerika Serikat

Angkatan Laut AS telah membuat marah Beijing dengan secara teratur melakukan pelatihan dan apa yang disebut kebebasan operasi navigasi dekat dengan beberapa pulau yang diduduki Cina di jalur air, termasuk pulau buatannya, yang menyatakan bahwa kebebasan akses sangat penting untuk saluran air internasional.

Dalam sebuah laporan, Global Times mengatakan bahwa penempatan itu dapat menempatkan pasukan Tiongkok dalam risiko.

Baca Juga: Aksi Beraninya Gagalkan Perang Jadi Sorotan Dunia, Inilah Foto Detik-detik Pasukan TNI Hadang Tank Merkava Israel di Perbatasan Lebanon

"Dengan mengerahkan kapal induk ini, AS berusaha menunjukkan kepada seluruh wilayah dan bahkan dunia bahwa Amerika tetap menjadi kekuatan angkatan laut yang paling kuat, karena mereka dapat memasuki Laut China Selatan dan mengancam pasukan China di pulau-pulau Xisha dan Nansha Sebagai kapal yang melewati perairan terdekat, sehingga AS dapat melakukan politik hegemoniknya,” kata laporan itu mengutip pakar angkatan laut yang berbasis di Beijing, Li Jie.

Kepulauan Xisha dan Nansha adalah nama China untuk rantai Paracel dan Spratly di Laut China Selatan.

Li juga mengatakan bahwa China dapat melawan AS dengan mengadakan latihan angkatan lautnya sendiri di perairan pada saat yang sama.

Baca Juga: Dikira Cuma Sedikit Ternyata India Laporkan 20 Prajuritnya Tewas dalam Perang Tanpa Senjata di Perbatasan China, Mengapa Pertempuran Tangan Kosong Itu Baru Terjadi Sekarang?

Ini juga menyoroti senjata yang tersedia di Beijing, terutama menyebutkan "berbagai senjata yang dirancang untuk menenggelamkan kapal induk," termasuk "pembunuh kapal" DF-21D dan rudal balistik "pembunuh Guam" DF-26.

Melansir South China Morning Post, China dan Amerika Serikat menghadapi risiko konflik yang kian nyata di Laut China Selatan.

Untuk menghindarinya, kedua pihak dinilai harus bisa mengelola krisis seperti ketika kapal perang mereka berada dalam lokasi yang berdekatan.

Seorang sumber militer China mengatakan bahwa dalam satu insiden di bulan April, kapal-kapal dari kedua negara saling berdekatan sejauh 100 meter.

Baca Juga: Belum Lagi Ketegangan dengan India Reda, Militer Tiongkok Dibikin Panas Dingin Gegara Aksi 3 Kapal Induk Amerika Berlayar ke Laut China Selatan: Perang Segera Pecah?

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest