Anak Buah Jokowi Rela Pasang Badan Soal Utang Negara yang Sudah Tembus Rp 5.000 Triliun, Pemimpin Negara Ini Tak Khawatir Bangkrut Biarpun Pinjamannya Capai Angka Rp 170.800 Triliun, Begini Penjelasannya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 15 Juni 2020 | 14:43
 
Luhut Binsar Panjaitan
Kompas.com/Fitria Chusna Farisa
Kompas.com/Fitria Chusna Farisa

Luhut Binsar Panjaitan

Beberapa waktu lalu pun, parlemen Jepang sepakat untuk menggelontorkan anggaran sebesar 117 triliun yen sebagai langkah-langkah anti virus corona.

Dengan demikian, tingkat utang terhadap PDB bisa menembus level 250 persen.

Namun demikian, penumpukan utang tersebut dinilai tidak terlalu bermasalah.

Pasalnya, untuk membiayai utang tersebut pemerintah Jepang melakukan penerbitan surat utang yang disebut dengan JGB (Japanese Government Bond).

Baca Juga: Foto 2 Bungkus Indomie Goreng dengan Bumbu Saus yang Beda Jadi Viral, Inilah Sosok Peracik Mi Instan Terenak di Dunia yang Jarang Tereskpos

Bank sentral setempat pun membeli surat utang tersebut dalam volume yang besar.

Pasalnya, meski bank sentral merupakan lembaga independen dalam praktiknya erat mengoordinasikan kebijakan ekonomi dengan pemerintah.

Dalam upaya untuk mendukung perekonomian di tengah pandemi, BoJ pun menghapus plafon yang diberlakukan untuk membeli JGB.

Dengan demikian, bank sentral memiliki daya beli tanpa batas.

Baca Juga: Pamer Foto Bercelana Kelewat Pendek yang Bikin Imajinasi Laki-laki Makin Liar, Ternyata Penyanyi Jebolan Indonesian Idol Ini Sukses Pancing Hotman Paris Keluarkan Jurus Maut: 'DM Hotman Nanti Diajak Shopping'

Saat ini, BoJ memegang lebih dari semua surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah setempat.

Dengan demikian, BoJ menjaga harga JGB di pasar surat utang seklaligus menjaga agar imbal hasil obligasi pemerintah tetap rendah.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular