Fitur utama dari standar pertukaran emas adalah bahwa pemerintah menjamin nilai tukar tetap terhadap mata uang negara lain yang menggunakan standar emas, terlepas dari apa jenis uang kertas atau koin yang digunakan sebagai alat pertukaran.
Sejarah mencatat bahwa penggunaan emas sebagai uang sudah dimulai pada ribuan tahun yang lalu di Asia Kecil.
Selama Abad Pertengahan, solidus emas Bizantium yang umumnya dikenal sebagai bezant digunakan secara luas di seluruh Eropa dan Mediterania.
Namun, ketika pengaruh ekonomi Kekaisaran Bizantium menurun penggunaan bezant juga ikut menurun.
Akibatnya, wilayah Eropa memilih perak sebagai mata uang daripada emas.
Di zaman modern, Hindia Barat Inggris adalah salah satu daerah pertama yang mengadopsi standar specie emas.
Setelah proklamasi Ratu Anne tahun 1704, standar emas Hindia Barat Inggris adalah standar emas de facto.
Pada tahun 1717, Isaac Newton menetapkan rasio mint baru antara perak dan emas. Hal ini berdampak pada mulai hilangnya perak dari peredaran sehingga membuat Inggris menggunakan standar emas.