Follow Us

Bikin Merinding! Temukan 7 Kg Emas Batangan di Dalam Tempat Sampah, Tukang Sapu Bandara Malah Lakukan Hal Ini, Kini Dia Cuma Bisa Pasrah Menunggu Nasib Mujurnya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 15 Juni 2020 | 06:34
Ilustrasi emas batangan.
Pixabay/istara

Ilustrasi emas batangan.

Fitur utama dari standar pertukaran emas adalah bahwa pemerintah menjamin nilai tukar tetap terhadap mata uang negara lain yang menggunakan standar emas, terlepas dari apa jenis uang kertas atau koin yang digunakan sebagai alat pertukaran.

Sejarah mencatat bahwa penggunaan emas sebagai uang sudah dimulai pada ribuan tahun yang lalu di Asia Kecil.

Baca Juga: Pamer Foto Bercelana Kelewat Pendek yang Bikin Imajinasi Laki-laki Makin Liar, Ternyata Penyanyi Jebolan Indonesian Idol Ini Sukses Pancing Hotman Paris Keluarkan Jurus Maut: 'DM Hotman Nanti Diajak Shopping'

Ilustrasi emas batangan
Rost-9D/Getty Images/iStockphoto

Ilustrasi emas batangan

Selama Abad Pertengahan, solidus emas Bizantium yang umumnya dikenal sebagai bezant digunakan secara luas di seluruh Eropa dan Mediterania.

Namun, ketika pengaruh ekonomi Kekaisaran Bizantium menurun penggunaan bezant juga ikut menurun.

Akibatnya, wilayah Eropa memilih perak sebagai mata uang daripada emas.

Di zaman modern, Hindia Barat Inggris adalah salah satu daerah pertama yang mengadopsi standar specie emas.

Baca Juga: Enggak Cuma 'I Am Geprek Bensu', Ternyata Ruben Onsu Juga Ajukan Gugatan Pada Pengusaha Kuliner di Bandung, Bagaimana Hasilnya?

Setelah proklamasi Ratu Anne tahun 1704, standar emas Hindia Barat Inggris adalah standar emas de facto.

Pada tahun 1717, Isaac Newton menetapkan rasio mint baru antara perak dan emas. Hal ini berdampak pada mulai hilangnya perak dari peredaran sehingga membuat Inggris menggunakan standar emas.

Baca Juga: Dulu Cuma Jadi Selingkuhan, Akhirnya Artis Cantik yang Punya Penghasilan Gede Ini Malah Dipilih Sebagai Istri Sah Aktor Kondang

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest