Follow Us

Bungkam Selama 25 Tahun Soal Misi Rahasia di Timor Timur, Sniper Terbaik TNI Akui Sengaja Simpan 1 Peluru Terakhir dalam Aksi Pertamanya Demi Alasan Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 03 Juni 2020 | 19:10
Tatang saat menemukan jebakan Booby Trap gerilyawan Fretilin
Commando/Dok.Pribadi

Tatang saat menemukan jebakan Booby Trap gerilyawan Fretilin

Baca Juga: Dikenal Tangguh Berkat Pendidikan Berat, Pasukan Elit Israel Akhirnya Harus Terima Pil Pahit dari Pejuang Hizbullah Gara-gara Satu Sergapan Mematikan Ini

"Namun di belakang hari gara-gara bertempur sebagai sniper dan bergabung dengan Kopassandha saya dikira juga anggota Kopassus. Padahal satuan saya tetap di Pussenif," lanjutnya.

Tahun 1977, Tatang lantas mendapat penugasan cukup berat di Timtim.

Gerilyawan Fretilin yang merupakan lawan TNI ternyata jago berperang dan memiliki persenjataan lumayan baik.

Bahkan pada 15 Mei 1977 dalam pertempuran yang berlangsung di Lalua dan Lobugob, TNI kehilangan lebih dari 100 prajurit yang gugur di medan pertempuran.

Baca Juga: Stop Lakukan Kebiasaan Ini Kalau Masih Sayang Nyawa Keluarga, Ternyata Pelihara Ayam di Rumah Bisa Sebarkan Virus Mematikan Seperti Corona: Begini Penjelasan Ahli

"Pada saat pasukan ABRI mengalami kerugian besar karena yang gugur mencapai ratusan dalam satu hari, sebenarnya sudah ada sniper tapi peran mereka bertugas sebatas melindungi pasukan," kata Tatang.

"Padahal cara bertempur sniper yang pernah saya pelajari, ia harus masuk jauh ke wilayah musuh untuk menciptakan kekacauan dan sekaligus melemahkan semangat bertempur musuh," papar Tatang.

Pada akhir 1977, Tatang ditugaskan di kawasan Bobonaro, Becila, Aileu, Dili, Remexio dan lainnya.

Di semua daerah itu Tatang bertempur mati-matian melawan Fretilin.

Baca Juga: Dikira Sudah Bisa Beraktivitas Normal Lagi, Ahli Malah Temukan Virus Corona dengan Bentuk Berbeda dalam Kasus Baru di China: Lebih Sulit Buat Diobati?

Pernah dalam suatu misi Tatang ditemani oleh seorang prajurit muda lulusan Akmil bernama Ginting.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest