Follow Us

Terlalu Sibuk Awasi Asteroid yang Kabarnya Tabrak Bumi di Pertengehan Ramadhan, Ahli Kembali Umumkan Kabar Kurang Enak: Ada Benda Langit yang Dekati Planet Kita Jelang Lebaran

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 22 Mei 2020 | 04:09
Sebuah Asteroid Dikabarkan Bakal Dekati Orbit Bumi, Diprediksi NASA Miliki Daya Hantam 65 Ribu Kali Bom Hiroshima
Ilustrasi Asteroid via Kompas.com

Sebuah Asteroid Dikabarkan Bakal Dekati Orbit Bumi, Diprediksi NASA Miliki Daya Hantam 65 Ribu Kali Bom Hiroshima

Fotokita.net - Publik memang sempat mendapatkan kabar yang menyebut bahwa ada asteroid yang menabrak Bumi pada 8 Mei 2020 atau 15 Ramadhan 1441 H.

Kabar ini, salah satunya tersebar melalui Twitter dan direspons oleh warganet. Sejumlah warganet pun mempertanyakan kebenaran dari informasi ini.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) telah membantah kabar tentang asteroid menabrak Bumi ramai beredar di dunia maya. Dari kabar yang menyebar pada beberapa hari lalu, disebutkan bahwa kejadian ini segera terjadi.

Baca Juga: Ustaz Abdul Solmad Bicara Isu Dukhan Akhir Zaman Jumat 8 Mei 2020, Ternyata Ada Fenomena Supermoon Terakhir di Tahun 2020 yang Bisa Kita Lihat Nanti Malam: Yuk Siapkan Kamera!

"Ada yang tau info OFFICIAL yang bilang ada asteroid yg bakal nabrak bumi 8 May 2020/15 Ramadhan? I can't find any" tanya akun @Rayaaap

"Buat temen2 ni sekedar info aja, tapi belom tau kepastinnya yaa buat jaga2 aja si.hari Jum'at 8 Mei 2020 jam 4.48 WIB diperkirakan akan terjadi jatuhnya asteroid apollo" tulis akun @mikohenky

"Serem dengerin berita mau ada asteroid tgl jumat 8 mei 15 ramadhan. Bismillah ya Allaah. Serem tapi kita cuma bisa berdoa dan pasrah" ujar akun @dwitastyf

Baca Juga: Kabar Gembira Buat Kita, Inilah Daerah yang Bisa Lihat Supermoon Terakhir di Tahun 2020 Besok Malam: Jangan Lupa, Siapkan Kamera!

Untuk mencari kebenaran dari kabar yang beredar tersebut, Kompas.com menghubungi Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaludin.

Lapan menyebut bahwa kabar ini tidak benar. "Jelas hoaks. Tidak ada asteroid yang akan menabrak Bumi," jawab Thomas.

Baca Juga: Berita Viral di Korea yang Bisa Bikin Netizen Ngenes, Detik-detik Jenazah Pelaut Indonesia Dilempar Ke Laut Gara-gara Kerja Tanpa Batas di Kapal China

Ia menjelaskan bahwa beberapa asteroid hanya melintas dalam jarak aman, yakni lebih jauh daripada jarak Bumi-Bulan.

Keterangan serupa juga disampaikan oleh Peneliti dari Pusat Sains Antariksa (Pusainsa) LAPAN Emmanuel Sungging Mumpuni saat dihubungi secara terpisah.

"Tidak betul. Beberapa asteroid yang berpotensi berbahaya sudah kami muat di web LAPAN" jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/5/2020).

ilustrasi asteroid
Pixabay

ilustrasi asteroid

Sementara, melansir laman resmi Pusat Sains Lapan, disebutkan bahwa pada pertengahan Ramadhan, akan ada asteroid yang mendekati Bumi, yaitu Asteroid 2016 HP6 dan Asteroid 2009 XO.

Asteroid 2009XO akan mendekati bumi pada Kamis, 7 Mei 2020 pukul 12.17 Universal Time atau malam 15 Ramadhan 1441 H pukul 19.17 WIB.

Asteroid tersebut berukuran lebih cepat dan lebih besar dibanding Asteroid 2016 HP6 dan akan berada pada jarak 3,4 juta kilometer.

Baca Juga: Bikin Trauma Warga Hingga Tak Mau Tinggal di Dalam Rumah, Inilah Penyebab Gempa 7,3 Magnitudo di Maluku

“Dia (Asteroid 2009 XO) mendekat Bumi dengan jarak 4X jarak Bumi-Bulan, jadi masih relatif aman,” terang Sungging.

Sungging menjelaskan, selain tidak menabrak Bumi, asteroid tersebut juga tidak akan menimbulkan dampak apapun. “Tidak ada efek, untuk diamati juga tidak mudah,” tambah dia.

Viral video asteroid hampir tabrak bumi
Twitter.com/alonelynair

Viral video asteroid hampir tabrak bumi

Menurut Sungging, gerakan asteroid ada yang berada dalam orbit tertentu, ada juga yang bergerak liar.

Asteroid yang bergerak liar inilah yang kemudian perlu diwaspadai sebagai Potensial Hazard Object (PHO) dan harus terus menerus diawasi.

Asteroid XO sendiri termasuk asteroid yang dianggap berpotensi berbahaya, tetapi ia menyampaikan ada program internasional untuk selalu mengamati asteroid-asteroid yang punya potensi membahayakan Bumi ini.

Baca Juga: Cuma Beberapa Bulan Sebelum Lelaki Bule Bongkar Borok Masa Lalunya, Mbak You Sudah Singgung Soal Perubahan Drastis dalam Rumah Tangga Syahrini: Bakal Jadi Nyata?

Adanya asteroid raksasa 1998 OR2 dan 2020 BX12 yang mendekati Bumi membuat para astronom berfokus pada obyek itu dan hampir tak menyadari bahwa ada asteroid lain yang bahkan lebih dekat dengan Bumi.

Pada 27 April 2020, para astronom mengetahui bahwa ada asteroid dengan ukuran lebih kecil, yakni diameter 4-8 meter yang mendekati Bumi.

Sebuah asteroid berukuran 650-1.500 meter terpantau meluncur mendekati Bumi.
outerplaces.com

Sebuah asteroid berukuran 650-1.500 meter terpantau meluncur mendekati Bumi.

Asteroid ini diberi nama 2020 HS7. DIlansir Science Alert, Senin (11/5/2020), ketika mengetahui ada pergerakan dari 2020 HS7, ternyata asteroid ini sudah hampir mendekati Bumi dan punya peluang sekitar 10 persen untuk menabrak Bumi di keesokan harinya.

Asteroid ini ditemukan terbang sangat dekat dengan area tempat satelit-satelit buatan manusia beroperasi, yakni di orbit geostasioner.

Baca Juga: Dapat Banyak Gangguan Tak Kasat Mata Selama di Tahanan, Akhirnya Permintaan Roy Kiyoshi Dikabulkan Polisi: Bakal Segera Bebas dalam Waktu Dekat?

Kendati sangat dekat, 2020 HS7 ternyata tak akan membahayakan sekalipun menabrak Bumi karena dengan ukurannya yang kecil benda tersebut akan terbakar pada saat melewati atmosfer Bumi.

Para astronom mencatat pada 28 April 2020, asteroid ini melintasi Bumi dengan jarak paling dekat, yakni 9 kali lebih dekat dari jarak rata-rata Bulan dengan Bumi.

Ini menjadikan 2020 HS7 merupakan salah satu asteroid yang terbang paling dekat melewati Bumi.

Asteroid 2020 HS7 hanya berjarak sekitar 42.735 kilometer (26.554 mil) dari pusat Bumi. Padahal, jarak rata-rata antara pusat Bumi dengan pusat Bulan adalah 384.400 kilometer (238.855 mil).

Asteroid ini juga terbang dengan jarak hanya sekitar 1.200 km dari satelit terdekat. Meski terdengar menakutkan, perlu diingat kembali bahwa 2020 HS7 tidak berbahaya bagi manusia di Bumi ataupun satelit tersebut.

“Asteroid kecil seperti 2020 HS7 dengan aman melewati bumi beberapa kali per bulan. Itu tidak menimbulkan ancaman bagi planet kita," kata astronom Lindley Johnson dari Kantor Koordinasi Pertahanan Planet (PDCO) NASA, sesaat sebelum asteroid tersebut terbang melewati bumi.

Baca Juga: Jokowi Sudah Ingatkan Hidup Berdamai dengan Covid-19, WHO Tegaskan Virus Corona Akan Terus Ada dalam Kehidupan Sekalipun Vaksin Telah Ditemukan: Begini Faktanya

Sebenarnya kehadiran 2020 HS7 merupakan suatu hal yang bagus. Pasalnya, kehadiran asteroid 2020 HS7 membuat para ilmuan menguji kemampuan mereka dalam mendeteksi, mengamati, hingga memprediksi pergerakan asteroid kecil yang berjarak sangat dekat dengan Bumi.

Para astronom pun telah menunjukkan bahwa mereka mampu memprediksi dan melacak jalur dari 2020 HS7 dengan tingkat akurasi yang luar biasa, bahkan meski hanya dengan pemberitahuan satu hari sebelumnya.

Baca Juga: Mendiang Didi Kempot Puji Setinggi Langit Hingga Hadiahkan Masjid Buat Istri Pertama, Yan Vellia Malah Ajukan Syarat Buat Foto Bareng Saputri yang Jadi Permintaan Sobat Ambyar

Asteroid raksasa akhir-akhir ini memang bergerak terbang mendekati Bumi, seperti 2020 BX12 dan 1998 OR2, yang terbang melewati Bumi hanya beberapa hari setelah 2020 HS7 melintas.

Asteroid 2020 BX12 berukuran diameter 165 meter dan memiliki benda langit menyerupai bulan dengan diameter 70 meter.

Asteroid ini masuk dalam kelompok berbahaya atau Potentially Hazardous Asteroid (PHA) jika menabrak Bumi.

Adapun Asteroid 1998 OR2 memiliki ukuran yang lebih besar, yakni berdiameter 1,5-4,1 km yang melintas dengan jarak sangat dekat dengan Bumi pada 29 April 2020.

Para astronom jug menetapkan 1998 OR2 sebagai asteroid berbahaya atau PHA. Fenomena ini menunjukkan banyaknya asteroid di sekitar Bumi, dan para astronom hingga saat ini mampu mendeteksi pergerakan benda-benda langit tersebut.

Ini sekaligus jadi berita bagus untuk kita, karena berarti menjadi lebih siap untuk menghadapi asteroid yang dapat mengancam Bumi. Deteksi, observasi, dan prediksi adalah langkah awal yang penting.

Baca Juga: Gelar Seremoni yang Libatkan Banyak Orang di Tengah Pandemi Corona, McDonald's Akhirnya Dapat Hukuman Ini dari Anak Buah Anies Baswedan

Badan-badan antaraksi di seluruh dunia juga akan bekerja sama untuk melakukan percobaan menghantam asteroid, yang sedang tidak menuju ke Bumi, dengan kapal ruang angkasa untuk melihat apakah mampu untuk membelokkan arah pergerakan asteroid.

Jika percobaan ini berhasil, tentunya kita akan memiliki peralatan canggih lainnya yang dapat menjaga agar tidak ada hujan batu berukuran besar dan berapi yang mengancam Bumi.

Dalam beberapa hari lagi, kita akan merayakan Hari Raya Idul Fitri.

Walau kita merayakannya di tengah pandemi virus corona (Covid-19), kita tetap akan menyambut Hari Kemenangan dengan suka cita.

Sayangnya para ahli telah melaporkan jelang Lebaran ini, sebuah asteroid berukuran 650-1.500 meter terpantau meluncur mendekati Bumi.

Hal itu dibenarkan oleh Peneliti Pusat Sains Antariksa (Pusainsa) Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), Emmanuel Sungging Mumpuni.

Baca Juga: Indonesia Catat Rekor Tertinggi Penambahan Kasus Corona, 3 Negara Ini Malah Sukses Lenyapkan Infeksi Hingga Jalani Aktivitas Normal Lagi

"Ada beberapa laporan asteroid papas dekat Bumi yang kami laporkan di web kami," ujar Sungging saat dihubungi, Rabu (20/5/2020) sore.

Jumat pagi Dikutip dari laman Pusainsa, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) melaporkan bahwa asteroid dengan nama 1997 BQ atau 13679 akan mendekat ke Bumi pada 21 Mei 2020 pukul 21.44 UTC.

Apabila dikonversi ke waktu di Tanah Air, asteroid itu akan mendekat pada 22 Mei 2020 pukul 04.44 WIB, bertepatan dengan 28 Ramadhan 1441 H pada jarak 6,16 juta kilometer.

Baca Juga: Tebar Utang Senilai Rp 5.000 Triliun ke Banyak Negara, Kini China Diambang Kebangkrutan di Tengah Pandemi yang Tak Kunjung Berakhir: Ternyata Inilah Penyebabnya

Dekat dengan Bumi

Asteroid yang dikategorikan sebagai asteroid Apollo ini memiliki kecepatan relatif 11,68 kilometer per detik ketika mendekati Bumi.

Asteroid Apollo merupakan asteroid dengan sumbu setengah panjang lebih besar dari orbit Bumi, tetapi jarak perhelionnya lebih kecil dari aphelion Bumi.

Asteroit 1997 BQ memiliki sumbu setengah panjang sebesar 261 juta kilometer dengan kelonjongan orbit sebesar 0,479.

Apakah berbahaya?

NASA menyebut, asteroid ini tergolong ke dalam kelompok Potentially Hazardous Asteroid (PHA) atau memiliki potensi bahaya dengan kelas spektral S (siliceous) yang didominasi kandungan kimia silika berbatu.

Baca Juga: Viral Suara Dentuman Misterius Hebohkan Warga Bandung dan Sekitarnya, Begini Penjelasan Ahli

Kelompok asteroid ini bisa menjadi bahaya dan mengancam penduduk Bumi apabila berada di jarak sangat dekat.

Dikatakan menyimpan potensi bahaya karena asteroid ini memiliki jarak perpotongan orbit minimun (MOID) yang lebh kecil dari 7,5 juta kilometer, dan magnitudo absolut lebih kecil dari +22.

Dikutip dari web Pusat Sains Lapan, asteroid ini disebutkan 10 kali lebih terang dibandingkan dengan Asteroid 2009 XO yang bermagnitudo +20,5.

Orbit asteroid 1997 BQ memiliki jarak perpotongan orbit minimum (minimum orbit intersection distance, MOID) sebesar 0,035826 SA atau 5,36 kilometer terhadap orbit Bumi.

"Karena nilai MOID lebih kecil dari 0,05 SA atau 7,5 juta kilometer, dan juga magnitudo absolutnya lebih kecil daripada +22."

Baca Juga: Balasan Tuhan Gerak Cepat, Bocah Penjual Jalangkote Banjir Hadiah dari Pehosor: Salah Satunya Tangan Kanan Prabowo dengan Beasiswa Lewat Kantong Pribadi

"Sehingga objek ini dapat dikategorikan sebagai objek berpotensi bahaya (Potentially Hazardous Object, PHO)," tulis keterangan Lapan.

Mengutip Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, tarikan gravitasi planet dapat mengubah lintansan orbit sebuah asteroid, baik asteroid sesatan (stray asteroid) maupun pecahan dari tabrakan asteroid sebelumnya yang diyakini telah menabrak Bumi di masa silam.

Sedangkan jatuhnya asteroid seperti yang akan terjadi esok lusaa, disebut Planetary Defense Coordination Office NASA, sebagai proses alami yang terjadi terus menerus.

Bahkan, setiap harinya material seberat 80 hingga 100 ton asteroid jatuh ke Bumi dari luar angkasa dalam bentuk debu dan meteorit kecil.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Angka Kematian Akibat Corona di Indonesia 3 Kali Lipat dari Data Resmi, Pakar Malah Bilang Penyakit Ini Bukan Wewenang Jokowi: Siapa yang Mau Disalahin?

600 asteroid dalam 20 tahun

Setidaknya dalam 20 tahun terakhir, sensor radar pemerintah AS telah mendeteksi hampir 600 asteroid berukuran sangat kecil (beberapa meter saja) yang memasuki atmosfer Bumi sehingga menciptakan bolide atau fireball.

Para ahli memperkirakan benda langit jatuh alami yang lebih besar sangat jarang terjadi, bisa dibilang terjadi sekali dalam skala waktu ratusan hingga ribuan tahun.

Namun, mengingat ketidaklengkapan katalog objek dekat Bumi saat ini, benda jatuh alami seperti meteorit Chelyabinsk dapat terjadi kapan saja.

(Luthfia Ayu Azanella)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebuah Asteroid Terpantau Mendekati Bumi Jelang Lebaran, Ini Penjelasan Lapan")

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest