Follow Us

Kembali Gagalkan Penyelundupan Mobil dan Motor Mewah, Bendahara Negara Itu Bakal Lakukan Hal Ini. Ternyata Ada 7 Fakta Dibaliknya yang Bikin Kita Melongo

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 18 Desember 2019 | 07:35
Motor dan mobil mewah yang diselundupkan berhasil digagalkan
Raspati/Otomotifnet

Motor dan mobil mewah yang diselundupkan berhasil digagalkan

Fotokita.net - Dalam kurun waktu tahun 2016 - 2019 sebanyak 19 mobil mewah dan 35 motor/rangka motor/mesin motor mewah berbagai merek telah diamankan oleh Bea Cukai Tanjung Priok dengan perkiraan total nilai barang kurang lebih Rp 21 miliar dan potensi kerugian negara kurang lebih Rp 48 miliar.

Sepanjang tahun 2016 hingga 2019 DJBC membongkar tujuh kasus penyelundupan mobil dan motor mewah melalui pelabuhan Tanjung Priok.

Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mengungkap penyelundupan mobil dan motor mewah.

Pengungkapan penyelundupan itu dilakukan bersama dengan Kepolisian Republik Indonesia,TNI, dan Kejaksaan.

Baca Juga: Buah Jatuh Tidak Jauh dari Pohonnya, Ternyata Anak Nia Ramadhani Wariskan Bakat Sang Kakek. Inilah Tanda-tandanya

"Seperti terlihat di depan itu sebagian dari contoh-contoh motor yang diselundupkan menggunakan kontainer masuk melalui Tanjung Priok. Di Tanjung Priok sampai hari ini jumlah mobil mewah yang diselundupkan 19 dengan jumlah motor mewah 35 unit," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ketika memberikan keterangan pers di Jakarta, Selasa (17/12/2019).

Kasus penyelundupan yang terjadi sepanjang 2016 hingga 2019 tersebut dilakukan oleh PT SLK, PT TJI, PT NILD, PT MPMP, PT IRS, PT TNA, dan PT TSP.

1. Diakui sebagai Batu Bata hingga Tangga Aluminium Sri Mulyani mengatakan modus penyelundupan mobil dan motor mewah berhasil diungkap Bea dan Cukai.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut mengungkapkan modus yang digunakan dalam kasus penyelundupan kali ini adalah dengan memberitahukan barang tidak sesuai dengan isi sebenarnya, seperti batu bata tahan api (refractory bricks), tangga (telescopic ladder), suku cadang mobil, aksesori, dan perkakas.

"Berdasarkan informasi masyarakat yang ditindaklanjuti dengan proses analisis terhadap inward manifest dicurigai adanya pemberitahuan yang tidak benar karena terdapat keanomalian antara netto weight barang dengan jenis barang yang diberitahukan," ujar Sri Mulyani.

"Untuk memastikan jenis barang yang sebenarnya, petugas melakukan hi-co scan kontainer dan mendapati citra yang menunjukkan barang yang diimpor berupa kendaraan roda empat. Untuk selanjutnya petugas melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh," ujar dia.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest