Fotokita.net -Foto karya wartawan fotoKompas, Totok Wijayanto, ini diabadikan pada Minggu (16/12/2019). Totok memotret jalan tol layang itu dengan menggunakan lensa 70-200 mm dari atap Hotel Amaris di kawasan Bekasi Barat, Bekasi, Jawa Barat.
Saat memotretframeitu, posisi lensa Totok berada di angka 200 mm. Itu berarti bahwa pemotretan dilakukan dengan lensa 200 mm. Selain itu, Totok juga melakukancroppingatas foto yang didapatkannya.
Pada Senin (17/12/2019), di halaman muka, harian Kompas menampilkan foto pengoperasian untuk umum Jalan Tol Layang Jakarta Cikampek.
Foto yang diambil di sekitar Bekasi, Jawa Barat, itu menampilkan pemandangan jalan tol yang bergelombang.
Jalan layang tersebut terlihat membahayakan karena naik dan turun gelombang yang ada di foto tersebut tampak begitu besar. Selain itu, jajaran punggung gelombang juga terlihat banyak.
Beberapa jam setelah harianKompasmenampilkan foto pengoperasian Tol Layang Jakarta-Cikampek, seorang teman mengirimkan pesan di Whatsapp group (WAG) terkait tol layang yang difoto Totok.
Intinya menegaskan bahwa foto yang diambil dari berita banyak yang tidak proporsional sehingga tiang penerangan jalan umum tampak terlalu dekat. Selain itu, gelombang di jalan layang juga membuat kaget orang yang melihat foto tersebut.
Di samping pesan itu, disertakan juga foto-foto dengan kameradronedari lokasi yang sama. Dari foto-foto tersebut gelombang di jalan tol layang terlihat tidak ekstrem.
Gelombang terlihat landai dan panjang sehingga tidak membuat kaget pengguna jalan. Berdasarkan data spesifikasi jalan layang yang disertakan, panjang antarpuncak gelombang jalan berkisar 791-950 meter.
Foto kiriman di WAG tersebut dari awal disebutkan diambil dari kameradrone. Lewat pencarian di internet, diketahui spesifikasi lensa kameradronedari merek yang paling sering digunakan di masyarakat berkisar 28-48 mm. Dalam dunia fotografi, lensa dengan panjang fokal di bawah 50 mm merupakan lensa lebar.