Follow Us

Tunjukkan Momen Menyentuh Hati Depan Kamera, Orangutan Buktikan Punya Kemiripan dengan Manusia Lewat Rekaman Langsung Selama Proses Kelahiran Anaknya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 17 Desember 2019 | 09:27
Seekor orangutan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019). Sebanyak 37 orangutan yang dirawat di pusat rehabilitasi Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival) di Nyaru Menteng, Palangkaraya, terjangkit infeksi salu
ANTARA FOTO

Seekor orangutan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019). Sebanyak 37 orangutan yang dirawat di pusat rehabilitasi Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival) di Nyaru Menteng, Palangkaraya, terjangkit infeksi salu

Fotokita.net - Peristiwa kabut asap yang sempat bikin heboh negara itu masih menyisakan pilu. Rupanya bencana yang sengaja dibuat manusia itu juga mengganggu kesehatan dari penghuni hutan alami itu sendiri.

Lihat saja pada kondisi orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus), yang menghuni sejumlah wilayah hutan di Tanah Dayak itu.

Melansir Antaranews.com, sebanyak 355 orangutan yang berada di pusat rehabilitasi Nyaru Menteng, Provinsi Kalimantan Tengah, terancam sakit akibat semakin pekatnya kabut asap beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Kita Kerap Berbuat Keji Pada Orangutan, Padahal Mereka Buktikan Tanaman Ini Mampu Sembuhkan Kanker . Lihat Foto-fotonya!

Seekor orangutan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019). Sebanyak 37 orangutan yang dirawat di pusat rehabilitasi Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival) di Nyaru Menteng, Palangkaraya, terjangkit infeksi salu
ANTARA FOTO

Seekor orangutan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019). Sebanyak 37 orangutan yang dirawat di pusat rehabilitasi Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival) di Nyaru Menteng, Palangkaraya, terjangkit infeksi salu

CEO Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Jamartin Sihite melalui rilis yang dikirimkan ke sejumlah media di Palangkaraya, Rabu (18/9/2019), mengatakan bahwa 37 dari ratusan orangutan muda di Nyaru Menteng pun terindikasi telah terjangkit infeksi saluran pernapasan ringan.

Dia juga mengaku ada sekitar 80 hektar hutan gambut di wilayah kerja Yayasan BOS dilahap si jago merah.

Baca Juga: Sempat Jadi Kepala Berita New York Times, Pelaku Penembakan Orangutan Ini Diganjar Hukuman Ringan. Begini Kondisi Terkini Si Korban Orangutan

Seekor orangutan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019). Sebanyak 37 orangutan yang dirawat di pusat rehabilitasi Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival) di Nyaru Menteng, Palangkaraya, terjangkit infeksi salu
ANTARA FOTO

Seekor orangutan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019). Sebanyak 37 orangutan yang dirawat di pusat rehabilitasi Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival) di Nyaru Menteng, Palangkaraya, terjangkit infeksi salu

Sebanyak 80 hektar yang terbakar itu tersebar di Sei Daha dekat Pusat Penelitian Tuanan seluas 20 hektar, dan 60 hektar di Sei Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalteng.

Meski begitu, Yayasan BOS di Program Konservasi Mawas bekerja sama dengan masyarakat sekitar dan tim di Pusat Penelitian Tuanan mengendalikan, mengisolasi, dan memadamkan kebakaran.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest