Follow Us

Pandai Bermain Intonasi dan Irama Suara, Siswi Blitar Ini Bikin Bulu Kuduk Merinding Saat Tirukan Pidato Soekarno di Atas Mimbar. Siapakah Dia?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 26 November 2019 | 08:20
Ketika Soekarno Dilantik Presiden RI Pertama, Istrinya Malah Tidak Tahu Jika Suaminya Jadi Kepala Negara
Dok.Hotel Indonesia

Ketika Soekarno Dilantik Presiden RI Pertama, Istrinya Malah Tidak Tahu Jika Suaminya Jadi Kepala Negara

Bagaimana tidak, Aisya membawakan hafalan 10 menit itu tidak hanya dengan kelantangan suara, tetapi juga pandai memainkan irama suara.

Baca Juga: Jadi Cukong Pembangunan Masa Soekarno, Pengusaha Kaya Raya Asal Aceh Ini Berakhir Tragis Saat Soeharto Berkuasa. Inilah Cerita Penyebab Kejatuhannya...

Dia tahu betul kapan suaranya harus landai dan kapan harus memekikkannya.

Mampu membakar semangat dengan penuh gelora. Selain kepiawaiannya melantunkan hafalan, cara berbusana dengan nuansa patriotisme mendukung isi hafalan, juga menguatkan penampilannya itu.

Penampilanya itu tergambar pada sebuah video di jejaring sosial Facebook pada akun yang bernama Perpustakaan Proklamator Bung Karno.

Video itu diunggah tanggal 25 Oktober 2019 lalu. Video itu sendiri merupakan dokumentasi lomba hafalan biografi Bung Karno tingkat Jawa Timur.

Presiden Amerika Serikat Dwight Eisenhower menyambut kedatangan Presiden Soekarno dalam jamuan makan siang di Gedung Putih, Washington.
United States Information Service

Presiden Amerika Serikat Dwight Eisenhower menyambut kedatangan Presiden Soekarno dalam jamuan makan siang di Gedung Putih, Washington.

Lomba itu digelar oleh Perpustakaan Proklamator Bung Karno di Blitar untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda pada 23-24 Oktober 2019. Even itu menempatkan Aisya menjadi juara pertama.

Aisya sendiri mengaku sempat grogi saat membawakan hafalan itu di atas panggung.

Namun dia meyakini bahwa dia sudah mempersiapkannya dengan baik. "Tapi saya yakin dengan diri sendiri," ujar siswi usia 14 tahun ini dikonfirmasi pada 23 Nopember 2019.

Putri ke 3 pasangan guru Cahyo Husodo dan Puji Priastutin ini menambahkan, mempunyai waktu 2 minggu untuk mempersiapkan hafalan itu.

Baca Juga: Sempat Muncul Sentimen Anti Jawa, Soekarno Genjot Pembangunan Jakarta. Tapi, Mengapa Masalah Itu Tetap Sulit Dipecahkan?

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest