Follow Us

Jadi Pemimpin Upacara Hari Pahlawan di TMP Kalibata, Presiden Jokowi Tak Ditemani Prabowo. Kemana Gerangan Sang Menteri Pertahanan?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 10 November 2019 | 15:25
Illustrasi Prabowo Tak Akan Ambil Gaji Pertahanan, Berapa Sih Gaji Menhan?
Instagram/ @Prabowo Subianto

Illustrasi Prabowo Tak Akan Ambil Gaji Pertahanan, Berapa Sih Gaji Menhan?

Fotokita.net - Ditetapkannya tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan bukan tanpa alasan.

Tanggal 10 November 1945 merupakan pertempuran antara arek-arek Surabaya dengan tentara Belanda.

Setiap tanggal 10 November Bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Pahlawan. Dari anak sekolah sampai pegawai kantor, tanpa terkecuali, mereka memperingatinya dengan beragam cara.

Ditetapkannya 10 November sebagai hari pahlawan didasari Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur.

Keppres itu ditandatangani oleh Presiden Soekarno. Dalam Keppres itu, ada enam hari bersejarah yang dijadikan sebagai hari nasional bukan hari libur.

Hari Pendidikan Nasional pada tanggal 8 Mei

Hari Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei

Hari Angkatan Perang pada tanggal 5 Oktober

Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober

Hari Pahlawan pada tanggal 10 November

Hari Ibu pada tanggal 22 Desember

Meski baru ditetapkan sebagai hari nasional pada tahun 1959, tetapi peringatan hari pahlawan sudah ada sebelum tahun itu.

Hari Pahlawan: Mengenal 7 Jejak Pertempuran Para Pahlawan 10 November
Tangkap layar/Tribun Jatim

Hari Pahlawan: Mengenal 7 Jejak Pertempuran Para Pahlawan 10 November

Dalam Majalah ARSIP Edisi 64/Juli-Desember 2014 yang diterbitkan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), tercatat Bung Karno telah menghadiri peringatan Hari Pahlawan di Bali pada tahun 1958, satu tahun sebelum penetapan 10 November sebagai hari pahlawan.

Pada kesempatan itu, Bung Karno memberi sambutan di hadapan para pemuda dan pelajar yang menghadiri acara peringatan itu.

Baca Juga: Terlahir dari Keluarga Miskin, Perjalanan Hidup Perempuan Jepang Ini Seketika Berubah Usai Berjumpa Bung Karno. Kenapa Sang Presiden Tulis Wasiat Begini?

Dalam arsip itu juga disebutkan bahwa setiap 10 November diadakan perayaan atau pawai melintasi jalan-jalan besar di Surabaya, terutama melalui Hotel Oranje atau Hotel Yamato.

Sebab, ditempat itulah bendera Belanda diturunkan oleh para pemuda Surabaya dan menggantinya dengan bendera Merah Putih.

Peristiwa perobekan bendera merah putih biru di Hotel Yamato, Surabaya, 19 September 1945.
IPPHOS

Peristiwa perobekan bendera merah putih biru di Hotel Yamato, Surabaya, 19 September 1945.

Ditetapkannya 10 November sebagai Hari Pahlawan bukan tanpa alasan.

Tanggal 10 November 1945 merupakan pertempuran antara arek-arek Surabaya dengan tentara Belanda.

Peristiwa itu bermula dari kedatangan Tentara Sekutu ke Surabaya pada Oktober 1945 yang dipimpin oleh Jenderal Mallaby.

Baca Juga: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, Begini Kisah Heroik 2 Warga Papua Bertaruh Nyawa Demi Selamatkan Pengungsi dari Amukan Perusuh di Wamena

Mereka melakukan aksi seremonial dengan berjalan ke berbagai sudut kota untuk melihat situasi.

Akan tetapi, pada 30 Oktober 1945, perwira kerajaan Inggris itu tewas akibat mobil yang ditumpanginya hangus terbakar. Mengenai penyebab tewasnya Jenderal Mallaby, hingga saat ini masih menjadi perdebatan.

Beberapa sumber menyebutkan Mallaby tewas setelah aksi tembak menembak terhadap penduduk Surabaya.

Pertempuran Surabaya 10 November 1945 yang ditetapkan sebagai hari pahlawan.

Pertempuran Surabaya 10 November 1945 yang ditetapkan sebagai hari pahlawan.

Sumber lain mengatakan bahwa ia terbunuh akibat granat dari anak buahnya yang berusaha melindungi. Namun, granat itu melesat dan terkena mobil Mallaby, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com (10/11/2018).

Terbunuhnya Mallaby itu pun memantik kemarahan dari tentara Sekutu. Tepat pada 9 November 1945, tentara sekutu mengeluarkan ultimatum kepada warga Surabaya melalui selebaran kertas.

Baca Juga: Gagah Berani Menghalau Penjajah dari Bumi Pertiwi, Inilah Deretan Pahlawan Kita yang Tak Pernah Diketahui Keberadaan Makamnya Hingga Kini

Ultimatum tersebut berisi tuntutan agar warga Surabaya menyerahkan semua senjata kepada tentara Sekutu sebelum jam 06.00 pagi hari berikutnya, 10 November 1945.

Namun, warga Surabaya menolak tuntutan itu. Pertempuran antara kedua pihak pun tak terelakkan.

Pertempuran yang berlangsung lebih dari tiga minggu itu memakan ribuan korban jiwa di pihak Indonesia, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com (9/11/2019).

Presiden Jokowi naik sepeda ontel di perayaan Hari Pahlawan di Bandung, Jabar.
Tribun Jabar

Presiden Jokowi naik sepeda ontel di perayaan Hari Pahlawan di Bandung, Jabar.

Pada Minggu (10/9/2019) Presiden Joko Widodo atau Jokowi memperingati Hari Pahlawan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.

Usai memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan, Jokowi menyatakan, bangsa besar adalah yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya.

"Bangsa besar adalah bangsa yang mau menghargai, menghormati jasa-jasa pahlawannya," ucap Jokowi.

Saat memimpin upacara, Jokowi tak ditemani Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Baca Juga: Tak Lagi Galak Pada Pemerintah, Anggota DPR Ini Bongkar Sosok yang Usulkan Prabowo Sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Jokowi

Mobil Toyota Alphard milik Prabowo Subianto digunakan saat Kunjungan Kerja di Mabes TNI
Twitter/@Prabowo

Mobil Toyota Alphard milik Prabowo Subianto digunakan saat Kunjungan Kerja di Mabes TNI

Dahnil Anzar Simanjuntak yang menjadi juru bicara pribadi Prabowo mengatakan, eks Danjen Kopassus itu mengikuti upacara peringatan Hari Pahlawan di Yogyakarta.

"Beliau (Prabowo) upacara di Yogyakarta," kata Dahnil melalui pesan singkatnya kepada awak media.

Dahnil menjelaskan, Prabowo memiliki beberapa agenda di Yogyakarta pada Hari Pahlawan ini. Salah satunya adalah peresmian patung Jenderal Soedirman.

"Peresmian Patung Jenderal Soedirman Yogyakarta di Ring Road Barat," tutur dia. (Kompas.com/JPNN.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest