Follow Us

Runtuh di Tangan Aksi Massa, Potongan Tembok Berlin Ternyata Bisa Kita Saksikan di Ruang Publik Jakarta. Siapa yang Punya Ide Menaruh Potongan Tembok Itu?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 09 November 2019 | 14:58
Tembok Berlin
Kompas.com

Tembok Berlin

Mereka menyerukan kalimat Tor auf atau "Buka Gerbangnya" sembari minum bir serta champagne.

Baca Juga: Cerita Ilham Habibie Tentang Peran Sang Ibu Saat Dirinya Ikut-ikutan Remaja Jerman yang Doyan Berpesta Hingga Nilai Sekolah Jeblok...

Kemudian, pada tengah malam, massa mulai memenuhi checkpoint tembok.

Saat itu, dilaporkan sebanyak 2 juta orang datang berkumpul di Tembok Berlin. Mereka memanjat dan membongkarnya.

Kala itu, massa meruntuhkan tembok menggunakan palu dan berusaha menyingkirkan potongan-potongan tembok menjauh dari lokasi aslinya.

Orang-orang Berlin sendiri menyebut mereka yang meruntuhkan tembok sebagai Mauerspechte atau para pelatuk tembok.

Timur bertemu Barat di Tembok Berlin, 9 November 1989
Financial Times

Timur bertemu Barat di Tembok Berlin, 9 November 1989

Beberapa jurnalis menggambarkan peristiwa tersebut sebagai pesta rakyat terbesar dalam sejarah dunia.

Setelah tembok pemisah berhasil dibuka, massa mulai melintasi pagar.

Arsip pemberitaan harian The Guardian, 11 November 1989 menggambarkan, para penduduk melintasi tembok dengan sukacita, heran, tangis, dan tawa.

Baca Juga: Tinggalkan Jabatan Ahli Pesawat di Jerman, BJ Habibie Pulang Kampung. Sayang, Ia Tak Akan Pernah Melihat Pesawat Bikinannya Mengudara di Angkasa Nusantara

Seorang demonstran memukul Tembok Berlin ketika penjaga di perbatasan Berlin Timur melihat dari Gerbang Brandeburg pada 11 November 1989
independent.ie

Seorang demonstran memukul Tembok Berlin ketika penjaga di perbatasan Berlin Timur melihat dari Gerbang Brandeburg pada 11 November 1989

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest