Usai melakukan pembantaian terhadap 19 pekerja proyek jembatan di Nduga, Papua, KKB mengeluarkan surat terbuka yang ditujukan pada Presiden Republik Indonesia.
Seminggu berlalu usai peristiwa penyerangan yang tewaskan sejumlah orang tak berdosa itu, pada 10 Desember 2018 tepat di hari peringatan hari HAM sedunia, pihak KKB Papua menyerukan surat terbuka mereka.
Surat tersebut berisi pernyataan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Surat terbuka tersebut ditunjukan kepada Presiden Republik Indonesia Jokowi di Jakarta.
Dalam video berdurasi 7 menit 59 detik itu, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom didampingi oleh Staf umum TPNPB.
"Surat terbuka,
"Yang terhormat, tuan Presiden Republik Indonesia, kami pimpinan Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Organisai Papua Merdeka, menyampaikan dengan hati nurani kami yang tulus, kepada anda, bahwa, pembangunan Infrastruktur di Papua Barat adalah bukan yang diinginkan rakyat bangsa Papua.
"Rakyat Papua inginkan hak politik penentuan nasibnya sendiri.
Baca Juga: Sulitnya Distribusi BBM di Papua, Foto-foto ini Beri Kisahnya