Fotokita.net-Di Pulau Papua terdapat beragam suku yang menjalankan ritual secara turun-temurun. Sebelum masuknya agama, komunitas itu suku menggelar ritual, yang mungkin membikin bulu kuduk kita merinding. Terlebih lagi, berkaitan dengan ritual kematian.
Lihat saja, ritual kematian yang dilakukan oleh orang-orang Anga yang tinggal di Distrik Aseki, Papua Nugini, sebuah daerah dataran tinggi di pinggiran yang jauh dari dunia modern.
Kawasan itu tertutup kabut yang secara teratur dianggap sebagai pertanda roh-roh, mereka adalah pewaris salah satu ritual yang disebut Aseki, atau merokok mayat leluhur.
Baca Juga: Bukti Visual Suku-suku Kalimantan Berburu Kepala Manusia yang Bikin Ketakutan Penjajah Eropa
Melansir BBC, mungkin terdengar aneh namun, memang begitulah kenyataannya, mayat-mayat Aseki adalah fenomena di mana mereka telah diawetkan selama lebih dari 100 tahun.
Menurut keterangan, orang Anga mulai memurnikan kematian seseorang di wilayahnya dengan tanah untuk melestarikan jasadnya.
Tubuh jenazah yang telah diolesi dengan tanah merah dibiarkan selama berbulan-bulan untuk dihisap aromanya selama berbulan-bulan.
Praktik menghisap ini dikenal dengan istilah "roh haus" dan kemudian jenazah diangkat ke atas tebing terjal, kemudian didimpang dengan bambu.
Mayat-mayat ini dilestarikan dengan teknik tingkat tinggi, dengan ketelitian dan persiapan.
Namun, penampilan mereka mungkin akan sedikit membuat Anda merinding, karena mereka dibiarkan di tempat terbuka.