Follow Us

Karhutla Telah Reda, Kini yang Tersisa Cuma Foto-foto Pilu: Ular Mati Terpanggang di Antara Bara Hingga Orangutan yang Terkulai Lemas

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 09 Oktober 2019 | 16:22
Seekor ular ditemukan mati di lokasi kebakaran lahan gambut di perkebunan sawit milik warga di Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Riau, Rabu (4/9/2019). Satgas Karhutla Riau terus berupaya melakukan pemadaman kebakaran lahan agar tidak semakin meluas.
ANTARA FOTO

Seekor ular ditemukan mati di lokasi kebakaran lahan gambut di perkebunan sawit milik warga di Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Riau, Rabu (4/9/2019). Satgas Karhutla Riau terus berupaya melakukan pemadaman kebakaran lahan agar tidak semakin meluas.

Fotokita.net - Hujan telah datang di sejumlah wilayah. Kemarau yang begitu panjang tahun ini membuat pemerintah dan sejumlah pihak kelimpungan menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kerugian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) memang teramat besar. Bukan hanya membawa korban manusia, kabut asap yang begitu pekat telah menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan bagi warga yang terdampak.

Kabut asap juga mengganggu kesehatan dari penghuni hutan alami itu sendiri. Lihat saja pada kondisi orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus), yang menghuni sejumlah wilayah hutan di Tanah Dayak itu.

Melansir Antaranews.com, sebanyak 355 orangutan yang berada di pusat rehabilitasi Nyaru Menteng, Provinsi Kalimantan Tengah, terancam sakit akibat semakin pekatnya kabut asap beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Kita Kerap Berbuat Keji Pada Orangutan, Padahal Mereka Buktikan Tanaman Ini Mampu Sembuhkan Kanker . Lihat Foto-fotonya!

Seekor orangutan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019). Sebanyak 37 orangutan yang dirawat di pusat rehabilitasi Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival) di Nyaru Menteng, Palangkaraya, terjangkit infeksi salu
ANTARA FOTO

Seekor orangutan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019). Sebanyak 37 orangutan yang dirawat di pusat rehabilitasi Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival) di Nyaru Menteng, Palangkaraya, terjangkit infeksi salu

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga berdampak kepada satwa hutan Indonesia, dari "sekadar" terpapar asap hingga mati terpanggang.

Pada foto-foto yang diperoleh dari Antara Foto, tampak gambaran naas para satwa yang turut menjadi korban karhutla.

Ada sejumlah ular yang ditemukan mati terpanggang di area kebakaran, ada pula sejumlah orangutan yang bertahan di tengah pekat asap karhutla di lokasi pra-pelepasliaran.

Baca Juga: Sempat Bikin Geger Karena Mati Terpanggang di Karhutla Riau, Ahli Reptil Jelaskan Ular Itu Tak Punya Tiga Kaki

Seekor ular mati di area kebakaran lahan gambut di kawasan Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (19/9/2019). Kota Banjarbaru kini berstatus darurat Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) karena paling terdampak Karhutla dan Satgas Karhutla bersama relawan pemadam kebakaran beserta warg
ANTARA FOTO

Seekor ular mati di area kebakaran lahan gambut di kawasan Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (19/9/2019). Kota Banjarbaru kini berstatus darurat Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) karena paling terdampak Karhutla dan Satgas Karhutla bersama relawan pemadam kebakaran beserta warg

Dikonfirmasi oleh Directur Policy dan Advocacy WWF-Indonesia, Aditya Bayunanda, pendekatan per spesies hewan tersebut di suatu daerah bisa dikatakan mengkhawatirkan.

Meski, tutur Aditya, pihaknya belum mengetahui secara menyeluruh data satwa Indonesia yang terancam karhutla.

Baca Juga: Bukan Cuma Bahayakan Kesehatan Manusia, Karhutla Juga Makan Korban Ular Langka Ini. Lihat Foto Kematiannya yang Tragis Itu

Seekor ular ditemukan mati di area perkebunan nanas milik warga yang terbakar akibat kebakaran lahan gambut yang meluas di Pekanbaru, Riau, Senin (7/10/2019). Kencangnya angin di lokasi lahan yang terbakar membuat api dengan cepat meluas sehingga petugas kesulitan untuk memadamkan kebakaran di kawas
ANTARA FOTO

Seekor ular ditemukan mati di area perkebunan nanas milik warga yang terbakar akibat kebakaran lahan gambut yang meluas di Pekanbaru, Riau, Senin (7/10/2019). Kencangnya angin di lokasi lahan yang terbakar membuat api dengan cepat meluas sehingga petugas kesulitan untuk memadamkan kebakaran di kawas

"Satwa yang terancam agak sulit datanya, karena mungkin kita lihat dari konteks habitat. Misal gajah di Sumatera terancam karena habitatnya juga sedang terancam," ujar Aditya di Jakarta, Kamis (17/9/2019).

Dicontohkan juga oleh Dito, seperti Sumatera, salah satu lokasi karhutla terbesar di Tanah Air, saat ini sangat sedikit hutan alamnya. Di Sumatera bagian tengah hanya tersisa di daerah penyangga Bukit Tigapuluh, Jambi.

Baca Juga: Bukan Cuma Bahayakan Kesehatan Manusia, Karhutla Juga Makan Korban Ular Langka Ini. Lihat Foto Kematiannya yang Tragis Itu

Seekor ular ditemukan mati di area perkebunan nanas milik warga yang terbakar akibat kebakaran lahan gambut yang meluas di Pekanbaru, Riau, Senin (7/10/2019). Kencangnya angin di lokasi lahan yang terbakar membuat api dengan cepat meluas sehingga petugas kesulitan untuk memadamkan kebakaran di kawas
ANTARA FOTO

Seekor ular ditemukan mati di area perkebunan nanas milik warga yang terbakar akibat kebakaran lahan gambut yang meluas di Pekanbaru, Riau, Senin (7/10/2019). Kencangnya angin di lokasi lahan yang terbakar membuat api dengan cepat meluas sehingga petugas kesulitan untuk memadamkan kebakaran di kawas

"Semakin kecil lahan, semakin cepat juga satwa di alam akan mengalami kepunahan," tutur Dito. Hal itu juga terjadi saat satwa berusaha diselamatkan atau dievakuasi, namun tidak ada tempat bahkan kesulitan untuk mencari tempat melepaskannya kembali.

Inilah yang menjadikan hewan yang direhabilitasi tidak bisa berkembang dan tetap di tempat rehabilitasi. (Sumber: KOMPAS.com/Ellyvon Pranita, Antara Foto)

Baca Juga: Dampak Kabut Asap dan Karhutla Makin Parah, Warga Dua Desa Ini Harus Nyalakan Lampu di Siang Hari Karena Langit Memerah Seperti Maghrib

Seekor orang utan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019). Sebanyak 37 orang utan yang dirawat di pusat rehabilitasi Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival) di Nyaru Menteng, Palangka Raya, terjangkit infeksi
ANTARA FOTO

Seekor orang utan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019). Sebanyak 37 orang utan yang dirawat di pusat rehabilitasi Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival) di Nyaru Menteng, Palangka Raya, terjangkit infeksi

Seekor orang utan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019). Sebanyak 37 orang utan yang dirawat di pusat rehabilitasi Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival) di Nyaru Menteng, Palangka Raya, terjangkit infeksi
ANTARA FOTO

Seekor orang utan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019). Sebanyak 37 orang utan yang dirawat di pusat rehabilitasi Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival) di Nyaru Menteng, Palangka Raya, terjangkit infeksi

Baca Juga: Tanpa Bekal Bahasa Indonesia, Bule Prancis Ini Nekat Tinggal di Kalimantan Buat Selamatkan Lingkungan. Kini Dia Jadi Salah Satu Korban Kabut Asap Karhutla

Seekor orang utan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019). Sebanyak 37 orang utan yang dirawat di pusat rehabilitasi Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival) di Nyaru Menteng, Palangka Raya, terjangkit infeksi
ANTARA FOTO

Seekor orang utan (Pongo pygmaeus) berada di lokasi pra-pelepasliaran di Pulau Kaja, Sei Gohong, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (19/9/2019). Sebanyak 37 orang utan yang dirawat di pusat rehabilitasi Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival) di Nyaru Menteng, Palangka Raya, terjangkit infeksi

Seekor burung terbang di tengah pekatnya kabut asap dampak dari karhutla yang menyelimuti kawasan sungai Siak di Pekanbaru, Riau, Kamis (19/9/2019). Dinas Kesehatan setempat mengimbau kepada warga agar selalu mengenakan masker pelindung pernapasan karena kualitas udara yang memburuk akibat kabut asa
ANTARA FOTO

Seekor burung terbang di tengah pekatnya kabut asap dampak dari karhutla yang menyelimuti kawasan sungai Siak di Pekanbaru, Riau, Kamis (19/9/2019). Dinas Kesehatan setempat mengimbau kepada warga agar selalu mengenakan masker pelindung pernapasan karena kualitas udara yang memburuk akibat kabut asa

Dua ekor burung bertengger di atas tiang lampu penerangan jalan dengan latar belakang matahari yang terlihat samar akibat pekatnya kabut asap karhutla di Pekanbaru, Riau, Minggu (22/9/2019). Kebakaran hutan dan lahan yang masih terus terjadi di Provinsi Riau membuat Kota Pekanbaru terpapar kabut asa
ANTARA FOTO

Dua ekor burung bertengger di atas tiang lampu penerangan jalan dengan latar belakang matahari yang terlihat samar akibat pekatnya kabut asap karhutla di Pekanbaru, Riau, Minggu (22/9/2019). Kebakaran hutan dan lahan yang masih terus terjadi di Provinsi Riau membuat Kota Pekanbaru terpapar kabut asa

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest