Fotokita.net - Lelaki berasal dari Prancis. Dia lahir diFayence, Distrik Var, Perancis Selatan, 38 tahun silam. Tetapi, karena cinta satwa liar, dia datang ke Indonesia dan memutuskan tinggal di negeri tropis yang lembap ini.
Nama aslinya,Aurelien Francis Brule. Lelaki ramah ini pertama kali datang ke Indonesia pada 1998. Waktu itu, tanpa bekal kemampuan berbahasa Indonesia, Chanee nekat datang ke Kalimantan untuk membangun konservasi satwa liar, khususnya Owa.
"Saya datang ke Indonesia sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia. Saya belajarnya dari bergaul dengan masyarakat setempat," ujarnya, Kamis (19/9/2019).

Foto udara menunjukkan kabut asap yang menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (17/9/2019).
Lelaki ini biasa disapa denganChanee Kalaweit. Dia memang bukan orang asli Indonesia. Namun, dedikasinya untuk kelestarian satwa dan lingkugan di Indonesia patut diacungi jempol.
Lelaki yang sudah 21 tahun mendedikasikan dirinya untuk mempertahankan kelestarian hutan Indonesia agar bisa menjadi rumah yang nyaman bagi satwa liar yang hidup di dalamnya.
Lewat yayasan Kalaweit yang didirikannya, Chanee, begitu ia biasa disapa, terus aktif melakukan rehabilitasi satwa liar yang menjadi korban deforestasi dan praktik perburuan liar.

Chanee Kalaweit ukan orang asli Indonesia. Dedikasinya untuk kelestarian satwa di Indonesia patut diacungi jempol.
Hingga hari ini, yayasan yang didirikannya menjadi mitra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menyelamatkan satwa yang dilindungi.