Fotokita.net-Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sejumlah wilayah Sumatera dan Kalimantan tak hanya merugikan dari sisi ekonomi dan kesehatan. Apabila kita lihat lebih dalam, karhutla yang menyebabkan Indonesia melakukan ekspor asap ke negara tetangga itu juga merugikan dari sisi kekayaan alam.
Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi di muka Bumi, harus kehilangan banyak jenis tumbuhan dan satwa langka akibat kejadian karhutla. Tentu, seberapa banyak Indonesia kehilangan jumlah spesies satwa langka itu kita harus melakukan penelitian mendalam.
Seperti kita ketahui, beberapa waktu laluberedar foto ular piton raja yang mati karena menjadi korbankebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kini petugas pemadaman karhutla mengaku bertemu ular yang tak biasa.
Ular yang ditemukan di lokasi Karhutla di Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau tersebut memiliki tiga kaki.
Karnivora sangat langka ini ditemukan petugas yang sedang melakukan pemadaman titik api.
Dalam rekaman video berdurasi 2 menit 7 detik yang dilihat, Kamis (19/9/2019) malam, ular tersebut tampak memiliki dua kaki dibagian ekor.
Jenis ular itu seperti king kobra. Ukurannya cukup besar dan panjang.
Namun, kondisinya sudah mati akibat terbakar. Sebagian badannya sudah hangus. Lokasi kejadian masih tampak berasap setelah api dipadamkan petugas.
Salah seorang anggota Manggala Agni Daops Rengat, Maidi, yang dihubungi, Kamis malam, membenarkan temuan ular berkaki tiga yang mati itu.
"Ya, ular berkaki ditemukan mati di Desa Sekip Hilir, Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu. Itu (ular) ditemukan di lahan masyarakat yang terbakar," sebut Maidi melalui sambungan telepon, Kamis.