Fotokita.net - Semua itu bermula dari kabar penemuan tiga orang siswaSMA asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah yang berhasil menemukan manfaat tanaman bajakah. Ketiganya berhasil meraih medali emas di Korea Selatan terkait tumbuhan khas Kalimantan Tengah itu.
Belakangan ini tanaman khas Kalimantan Tengah bernama bajakah menjadi sorotan publik. Pasalnya, dalam tanaman Bajakah itu disebut-sebut mampu menyembuhkan kanker payudara.
Ternyata bukan manusia saja yang bisa merasakan manfaat tumbuhan tersebut. Sebuah penelitian tahun 2018 menunjukkan bahwa orangutan juga turut merasakan manfaat tumbuhan bajakah.

Orangutan kalimantan, populasinya terus terancam dan semakin berkurang.
Penelitian yang berjudul "Perilaku Zoofarmakognosis Orangutan (Pongo pygmaeus Wurmbii) Di Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah, Indonesia" itu meneliti tentang kemampuan orangutan untuk melakukan pengobatan sendiri.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Tropical Life Scienceitu menunjukkan kemampuan orangutan memanfaatkan metabolit sekunder tanaman dan atau komponen non-nutrisi. Ada tiga orangutan yang diamati dalam penelitian ini, terdiri dari dua jantan yang dominan, yaitu Eboy dan Sander, serta seekor betina dan bayi orangutan.
Tercatat 23 jenis tumbuhan yang menjadi pakan alami atau non-alami dalam studi ini. Di antaranya adalah bajakah kalalawit (Uncaria gambir Roxb), dan kamasulan (Pternandra galeata Ridl.).

Orangutan mempelajari sebagian besar perilaku yang digambarkan di sini dari induknya, sebelum mencap
Kedua tanaman itu, menurut para peneliti, juga digunakan oleh tabib tradisional setempat sebagai ramuan obat. "Bajakah kalalawit sebagaimana dilaporkan oleh Pambayun et al., (2005) memiliki kandungan phenol dan antibacterial pada beberapa ekstrak yang dicobakan," tulis peneliti dalam makalah tersebut. "Lebih lanjut, Setyowati (2017) menyatakan bahwa spesies ini memiliki komponen aktif, 'catechin'," sambung mereka.
Untuk diketahui, kandungan phenol dan antibacterial itu mempunyai efek penyusutan jaringan ikat dan memperlambat waktu cerna makanan. Sedangkan komponen aktif "catechin" adalah grup senyawa yang menempati posisi tingkat menengah pada hierarki senyawa tanin, dikenal sebagai kelompok catechin-tannin. Meski begitu, manfaat pasti bajakah kalawit terhadap orangutan masih belum terlalu jelas.