Follow Us

Kualitas Udara Riau Makin Parah Akibat Kabut Asap, Kabar Gubernur Riau Pergi Ke Thailand Bikin Geram Warganet. Benarkah Demikian?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 15 September 2019 | 17:14
Sejumlah petugas pemadam kebakaran berupaya meredakan api yang melalap kawasan di Pekanbaru, Riau, Jumat (13/09).
AFP/GETTY IMAGES

Sejumlah petugas pemadam kebakaran berupaya meredakan api yang melalap kawasan di Pekanbaru, Riau, Jumat (13/09).

Fotokita.net - Luas lahan terbakar akibat karhutla di wilayah Riau menurut catatan BNPB yaitu seluas 49.266 hektar. Sejumlah luas lahan terbakar lahan gambut seluas 40.553 ha dan mineral 8.713 ha.

Dari data BMKG pada Sabtu (14/9/2019) pukul 16.00 WIB, terdeteksi asap di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Semenanjung Malaysia, Serawak Malaysia, dan Singapura.

Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah-wilayah tersebut berdampak pada kualitas udara yang dihirup masyarakat.

Baca Juga: Kabut Asap Makin Pekat, Tagar #IndonesiaDaruratAsap Trending Topic di Twitter. Foto Patung Kenakan Masker di Pekanbaru Jadi Harapan Agar Jokowi Turun Lapangan

Seorang ibu dan anaknya mengenakan masker saat asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (10/9).
Antara Foto/FB Anggoro

Seorang ibu dan anaknya mengenakan masker saat asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (10/9).

Karhutla yang masih terus berlangsung ini mengakibatkan dampak yang luas selain kerusakan lingkungan dan kesehatan, juga aktivitas kehidupan warga masyarakat.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Infromasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan bahwa kabut asap yang terjadi di Riau tidak hanya berasal dari Riau.

Menurut dia, Sumatera Selatan dan Jambi juga menyumbang asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di daerah tersebut. Di Riau, kata dia, secara umum tidak terdeteksi adanya hotspot oleh satelit.

Baca Juga: Menhub Bilang Kabut Asap Tak Ganggu Penerbangan, Tapi Foto Ini Buktikan Bandara Riau Tampak Gelap

Seorang penjual koran mengenakan masker saat berjualan di tengah asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang makin pekat menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9).
Antara Foto/FB Anggoro

Seorang penjual koran mengenakan masker saat berjualan di tengah asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang makin pekat menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9).

Sebuah postingan di media sosial Twitter yang menyebut Gubernur Riau jalan-jalan ke Thailand viral. Pasalnya hal itu terjadi di saat Riau tengah dilanda kabut asap yang membuat warga menderita.

Postingan yang diunggah pada Jumat (13/9/2019) tersebut telah dibagikan ulang lebih dari 25 ribu kali, dan disukai lebih dari 18 ribu pengguna Twitter.

Postingan itu melampirkan video kabut asap disertai narasi: “Pak @jokowi tolong cepat tanggap masalah asap di Pekanbaru. Tolong naikan statusnya jadi bencana nasional. Gubernur Riau lg jalan2 ke thailand, klw bukan Pak Jokowi yg ambil tindakan bakal banyak korban #RiauDibakarBukanTerbakar

Baca Juga: Kualitas Udata Riau Makin Parah, Jambi dan Sumatera Selatan Ikut Sumbang Kabut Asap. Foto Ibu Gandeng Anak dengan Masker Ini Bikin Kita Elus Dada

Screenshot Twitter Gubernur Riau ke Thailand
Screenshot Twitter Gubernur Riau ke Thailand

Screenshot Twitter Gubernur Riau ke Thailand

Kepala Biro Humas Protokol Provinsi Riau, Muhammad Firdaus, menyampaikan bahwa saat ini Gubernur Riau sudah kembali dan tengah meninjau lapangan dengan Kapolri dan Panglima TNI.

“Beliau sudah pulang Jumat. Beliau hanya sebentar,” katanya menjelaskan.

Saat disinggung kepergian Gubernur Riau ke Thailand, menurutnya dikarenakan yang bersangkutan harus menghadiri pertemuan serikat menteri bersama Menteri perekonomian dan gubernur-gubernur di Sumatera dalam acara Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT).

Baca Juga: Indonesia Kembali Ekspor Kabut Asap ke Negara Tetangga. Menteri Malaysia Protes Pada Menteri Siti Nurbaya lewat Facebook Sambil Tunjukkan Bukti Fotonya

Dua patung di Monumen Perjuangan Rakyat Riau bermasker saat kabut asap pekat menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (14/9). Belum bisa dipastikan siapa yang memasang masker di patung itu.
ANTARA/FB ANGGORO

Dua patung di Monumen Perjuangan Rakyat Riau bermasker saat kabut asap pekat menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (14/9). Belum bisa dipastikan siapa yang memasang masker di patung itu.

Firdaus juga menyampaikan, sejak hari Jumat, Gubernur Riau sudah menggelar Rakosus tentang penanganan Karhutla dengan Menkopolhukam yang juga dihadiri oleh Gubernur Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kapolda dan Danrem Riau.

Dari rapat itu, pada hari Sabtu, Gubernur dan jajarannya selanjutnya menindaklanjuti dengan mengundang wali kota, kapolres, bupati dandim Riau dan juga dihadiri panglima TNI.

Adapun, saat dihubungi, Firdaus menjelaskan bahwa saat ini Gubernur sedang di lapangan meninjau lokasi Kerumutan dan Indragiri Hilir bersama Kapolri dan TNI, karena dari titik hotspot saat ini titik api kebanyakan berada di sekitar daerah tersebut.

Baca Juga: Enam Provinsi Darurat Kebakaran Hutan, Akankah Indonesia Kembali Ekspor Asap?

Kabut asap karhutla sangat pekat di jalan lintas Riau-Sumatera Barat di perbatasan Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (12/9/2019).
KOMPAS.COM/IDON TANJUNG

Kabut asap karhutla sangat pekat di jalan lintas Riau-Sumatera Barat di perbatasan Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (12/9/2019).

Data dari BNPB menyebutkan adanya 27 titik api kategori tinggi di Riau, hingga Minggu (15/9/2019) pagi. Secara umum Kota Pekanbaru juga masih diselimuti asap tipis dengan jarak pandang mencapai 1 kilometer.

Untuk antisipasi karhutla, Pemerintah telah menyiapkan 3 pesawat untuk teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan. Diberitakan Kompas.com, Minggu (15/9/2019), kualitas udara di Pekanbaru, Riau, terpantau melalui AirVisual masih lebih buruk dibandingkan Jakarta.

Data AirVisual, hingga pukul 07.50 WIB menunjukkan kualitas udara Riau menunjukkan indeks yang tidak sehat dengan parameter Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara sebesar 161.

Baca Juga: Kabut Asap Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan Tak Surutkan Semangat Umat Muslim Laksanakan Salat Id. Foto-Foto Ini Buktinya

Asap mengepung di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019).
KOMPAS/BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA

Asap mengepung di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019).

Indeks tersebut lebih besar dibandingkan Jakarta yakni 156 AQI. Seperti diketahui, Jakarta menempati peringkat pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk keempat pada Minggu (15/9/2019) pagi.

Meski begitu, kualitas udara Pekanbaru, Riau pagi ini cenderung lebih baik dibandingkan pada Jumat (13/9/2019), di mana berdasarkan laporan Kompas.com hingga pukul 13.00 WIB kualitas udara di Pekanbaru, Riau tercatat sangat tidak sehat dengan Air Quality Index (AQI) sebesar 264.

Pengukuran udara yang dilakukan AirVisual menggunakan parameter PM (particulate matter) 2,5 atau pengukuran debu berukuran 2,5 mikron berstandar US AQI (air quality index).

Baca Juga: Kabut Asap Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan Tak Surutkan Semangat Umat Muslim Laksanakan Salat Id. Foto-Foto Ini Buktinya

Kabut asap karhutla sangat pekat di jalan lintas Riau-Sumatera Barat di perbatasan Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (12/9/2019)
KOMPAS.COM/IDON TANJUNG

Kabut asap karhutla sangat pekat di jalan lintas Riau-Sumatera Barat di perbatasan Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (12/9/2019)

Source : Kompas.com

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest