Data dari BNPB menyebutkan adanya 27 titik api kategori tinggi di Riau, hingga Minggu (15/9/2019) pagi. Secara umum Kota Pekanbaru juga masih diselimuti asap tipis dengan jarak pandang mencapai 1 kilometer.
Untuk antisipasi karhutla, Pemerintah telah menyiapkan 3 pesawat untuk teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan. Diberitakan Kompas.com, Minggu (15/9/2019), kualitas udara di Pekanbaru, Riau, terpantau melalui AirVisual masih lebih buruk dibandingkan Jakarta.
Data AirVisual, hingga pukul 07.50 WIB menunjukkan kualitas udara Riau menunjukkan indeks yang tidak sehat dengan parameter Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara sebesar 161.
Indeks tersebut lebih besar dibandingkan Jakarta yakni 156 AQI. Seperti diketahui, Jakarta menempati peringkat pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk keempat pada Minggu (15/9/2019) pagi.
Meski begitu, kualitas udara Pekanbaru, Riau pagi ini cenderung lebih baik dibandingkan pada Jumat (13/9/2019), di mana berdasarkan laporan Kompas.com hingga pukul 13.00 WIB kualitas udara di Pekanbaru, Riau tercatat sangat tidak sehat dengan Air Quality Index (AQI) sebesar 264.
Pengukuran udara yang dilakukan AirVisual menggunakan parameter PM (particulate matter) 2,5 atau pengukuran debu berukuran 2,5 mikron berstandar US AQI (air quality index).