Fotokita.net - Asap dampak kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan kalimantan menjadi pewarna perayaan Hari Raya Idul Adha tahun ini.
Musibah tahunan yang kerap melanda setiap musim kemarau ini tidak menyurutkan semangat umat muslim melaksanakan ibadah salat Idul Adha di ruang terbuka berlatarkan kabut asap.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan pada musim kemarau tahun 2019 ini terdapat enam provinsi yang sudah menetapkan keadaan darurat untuk kebakaran hutan dan lahan.
Dalam jumpa pers di kantornya di Jakarta, Rabu (31/7/2019), pelaksana harian Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo menjelaskan, pada musim kemarau tahun ini terdapat enam provinsi yang sudah menetapkan keadaan darurat untuk kebakaran hutan dan lahan.
"Yang menyatakan siaga darurat sudah ada enam (provinsi), Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimanatan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Mereka sudah menyatakan siaga darurat bencana karhutla (kebakaran hutan dan lahan). Yang paling terakhir menyatakan siaga darurat adalah Jambi, tanggal 23 Juli kemarin," kata Agus kepada Kompas.com.

Foto udara kebakaran hutan di samping perkebunan kelapa sawit di kabupaten Kumpeh Ulu di Muaro Jambi, provinsi Jambi.
Titik api yang belum berhasil ditangani masih menimbulkan kepulan asap yang menyebar ke berbagai wilayah. Hasilnya, kabut asap mewarnai perayaan hari raya hewan kurban1440 Hijriah / 2019 Masehi.
Sejumlah masyarakat terdampak Karhutla (kebakaran hutan dan lahan) harus melaksanakan salat id ditengah kabut asap dan mengenakan masker.

Ribuan umat muslim melaksanakan Sholat Idul Adha di halaman Masjid Raya Annur dengan kondisi kabut asap karhutla yang menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Minggu (11/8/2019)
Seperti umat muslim di Pontianak dan Pekanbaru. Warga Kalimantan barat melaksanakan salat id di tepian sungai Kapuas dengan kondisi diselimuti kabut asap pekat.