Fotokita.net- Mereka tak ingin ada orang asing yang mendekati rumah mereka. Suku ini memang sengaja mengisolasi komunitas mereka dari peradaban modern. Ya, merekalah suku terasing yang mendiami Pulau Sentinel, Teluk Benggala.
Suku Sentinel ini juga dikenal sebagai suku yang kejam, lantaran kerapmembunuh orang-orang asing yang mendekati pulau mereka. Suku inihidup dengan terisolasi dan tertutup dari dunia luar.
Sebelumnya, di akhir abad ke-20, pemerintah India–yang mengelola Kepulauan Andaman dan Nikobar di mana Sentinel Utara berada–berusaha melakukan kontak dengansuku Sentinel.
Baca Juga: 5 Bukti Visual Ritual Aneh dalam Peradaban Suku Maya yang Bikin Kita Bergidik Ngeri
Namun, upaya itu berakhir dengan proyektil yang ditembakkan oleh penduduk asli pulau tersebut dari pinggir pantai.
Pada 1970, salah satu tim dokumenter National Geographic juga mendapat luka dari tembakan tombak saat melakukan pengambilan gambar di sana.
Meskipun kebanyakan kontak tidak berhasil, tetapi dua pertemuan di awal 1990-an menyatakan bahwa suku Sentinel bersedia menerima kelapa dari para antropolog yang tergabung dalam Anthropological Survey of India (AnSI).
Di antara tim antropolog itu, hanya ada satu perempuan, yaitu Madhumala Chattopadhyay. Ia ingin mempelajari suku-suku pedalaman di Kepulauan Andaman dan Nikobar sejak anak-anak.
Saat dewasa, antropolog ini kemudian menghabiskan waktu enam tahun untuk meneliti serta mempublikasikan 20 karya ilmiah tentang mereka. Chattopadhyay juga membuat buku berjudulTribes of Car Nicobar.
Pada Januari 1991, Chattopadhyay mendapat kesempatan pertamanya untuk bergabung dengan tim yang akan mengunjungi Pulau Sentinel Utara. Namun, ada sedikit halangan: kala itu, wanita diragukan untuk terlibat dalam ekspedisi suku pedalaman yang 'tidak ramah'.
Berkat usaha kerasnya, Chattopadhyay akhirnya diizinkan untuk berkunjung ke Pulau Sentinel Utara. Dengan begitu, ia menjadi antropolog wanita pertama yang pernah melakukan kontak dengan suku Sentinel.