Fotokita.net - Seorang calon bintara Polri bernama Fahri Fadillah Nur Rizky begitu terkejut saat menerima keputusan dirinya gagal berangkat pendidikan karena buta warna parsial. Fahri lalu membuat video curhat yang kemudian viral di media sosial. Dari situ, isu siswa titipan dalam seleksi calon bintara Polri mencuat. Namun, Fahri akhirnya mengakui dapat pelajaran begini. Foto tampangnya bikin iba anggota DPR Hillary Lasut.
Begitu video curhat Fahri yang mengadukan kegagalannya berangkat pendidikan calon bintara Polri kepada Presiden Joko Widodo viral, Polda Metro Jaya segara memberikan klarifikasi. Pihak kepolisian menjelaskan duduk perkara di balik keputusan Fahri gagal berangkat pendidikan sebagai calon bintara karena buta warna parsial.
Dari hasil penelusuran Polda Metro Jaya, Fahri ternyata sudah pernah mengikuti tes seleksi calon Bintara Polri pada 2019 dan 2020. Dalam dua kali tes itu, Fahri dinyatakan gagal karena kondisi buta warna parsial.
Setelah dua kali gagal, Fahri kembali mencoba mengikuti seleksi penerimaan calon Bintara Polri tahun anggaran (TA) 2021. Dalam tes yang terakhir ini, Fahri dinyatakan lulus. Dia begitu gembira saat mengetahui dirinya menempati ranking ke-35 dari ratusan peserta yang lulus.
Sayangnya, kegembiraan Fahri hanya berlangsung singkat. Dia begitu terperanjat lantaran jelang pendidikan Bintara Polri namanya dicoret. Dengan keputusan itu, dia digantikan oleh peserta lainnya. Fahri dicoret setelah tim supervisi melakukan tes ulang dan menyatakan Fahri gagal karena buta warna.
Dalam keterangannya, Polda Metro Jaya mengungkapkan Fahri lulus pada seleksi tahap I karena menghafal tes buta warna. Fahri mempelajari buku tes buta warna setelah ia dinyatakan 2 kali gagal seleksi tahun sebelumnya, juga karena buta warna.Fahri yang tidak terima atas keputusan Polda Metro Jaya membuat video curhat yang ditujukan kepada Presiden Jokowi dan Kapolri. Tanpa menunggu lama, video ini viral. Isu Fahri gagal karena siswa titipan terlanjur diviralkan.
Setelah mendapatkan keterangan dari Polda Metro yang menyebutnya lolos tes buta warna karena menghafal buku tes, Fahri buka suara. Menurut Fahri, Polri punya buku tes buta warna tersendiri.fahri memberikan keterangan kepada awak media. "Kalau menghafal itu--yang saya ketahui ya--waktu saya tes buta warna dari Polri itu dia kaya bikin sendiri bukunya. Jadi tidak dijual bebas, buku (tes buta warna) Polri. Jadi kalau (dibilang) menghafal itu engak bisa dan juga kalau misalkan tes umum, saya nggak mungkin hapal sampai beberapa halaman seperti itu," ujar Fahri, Selasa (31/5/2022) malam.Dalam kesempatan itu, Fahri menjelaskan, dua kali tes sebelumnya yang gagal. Versi Polda Metro Jaya, Fahri gagal tes di 2019 dan 2020 karena buta warna parsial. Dalam pengakuannya, Fahri ketika itu tidak tahu kegagalannya di mana."Kalau dua kali gagal itu, karena waktu itu saya tes enggak dikasih tahu gagal di mana. Jadi kita tes nih, dari awal sampai akhir udah jalan aja lancar. Sampai nanti tiba-tiba di layar tulisannya 'tidak memenuhi syarat'. Tahunya itu dari layar proyektor yang ditampilkan bahwasanya tidak memenuhi syarat," papar Fahri.
Foto tampang Fahri calon bintara Polri yang gagal berangkat pendidikan gegara buta warna parsial sudah bikin iba. Anggota Komisi DPR RI Hillary Brigitta Lasut menyebutkan Fahri pernah melakukan terapi buta warna di Yogyakarta setelah dinyatakan tidak lulus karena buta warna ketika tes di tahun sebelumnya.Kasus Fahri ini membuat Hillary Lasut menyarankan agar Polda Metro Jaya mempertimbangkan second opinion hasil tes buta warna Fahri dari dua rumah sakit yang menyatakan bahwa Fahri tidak buta warna."Banyak yang bertanya kenapa saya membantu Fahri Fadilah sampai merepost. Ketika di diagnosa mengidap suatu penyakit, pada umumnya dokter akan menyarankan untuk mencari second opinion atau opini kedua, bisa berupa pemeriksaan ke dokter lain.