Bikin Warga Jerman Berebut Foto Bareng, Nazla Zain Anggota Termuda Nasida Ria Punya Kebiasaan Begini di Panggung

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 21 Juni 2022 | 18:59
 
Nazla Zain anggota termuda Nasida Ria bikin warga Jerman berebut foto bareng. Ternyata dia punya kebiasaan begini di panggung.
Instagram

Nazla Zain anggota termuda Nasida Ria bikin warga Jerman berebut foto bareng. Ternyata dia punya kebiasaan begini di panggung.

Fotokita.net - Grup kasidah Nasida Ria berhasil memukau penonton di acara seni rupa lima tahunan Documenta Fifteen yang digelar di Jerman. Nazla Zain anggota termuda grup kasidah asal Semarang, Jawa Tengah itu ternyata punya kebiasaan begini di panggung. Pantas dia berhasil bikin warga Jerman berebut foto bareng.

Bagi Nazla Zain tampil di acara festival Jerman itu menjadi panggung pertama bersama Nasida Ria di luar negeri. Asal tahu saja, Nazla mewakili generasi paling baru dalam grup kasidah nan legendaris itu. Menjadi anggota termuda, Nazla rupanya punya kebiasaan begini saat tampil di atas panggung.

Nazla cucu pendiri Nasida Ria, HM Zain berhasil menyihir warga Jerman. Penonton negara maju yang membeludak itu dengan senang hati menggoyangkan tubuh mengikuti irama kasidah yang didendangkan oleh 12 anggotaNasida Ria. Semula grogi dan deg-degan, Nazla Zain akhirnya mampu menaklukkan panggung luar negeri. Warga Jerman pun berebut foto bareng dengan vokalis Nasida Ria.

Grup kasidah Nasida Ria berdiri berkat tangan dingin HM Zain, seorang pemuka agama Islam di Semarang. Dia membentuk kelompok musik ini pada 1975. Zain mendorong murid-muridnya untuk bermusik di asrama miliknya di kawasan Kauman Mustaram no 58, Semarang.

Nama Nasida Ria dipilih yang berasal dari gabungan kata Nasida atau nyanyian serta Ria alias gembira. "Harapannya agar kami bisa berdakwah lewat musik dengan penuh kegembiraan," kata Rien Djamain salah seorang anggota generasi awal Nasida Ria.

Grup pelantun Perdamaian, lagu yang kemudian dipopulerkan kembali oleh band Gigi itu, lahir dari sebuah gang di Kauman, Semarang, bernama Mustaram. Di ujung gang tersebut ada rumah Haji Malik Zain, seorang muazin di Masjid Agung Kauman. Juga guru qiraah.

Setiap Jumat pagi teras rumah Zain, ayahanda Choliq, selalu penuh orang mengaji. Pesertanya mulai penduduk Semarang hingga luar kota. “Meluber sampai ke mulut gang,” kenang Felasufah Zain, putri bungsu Malik Zain.

Baca Juga: Bikin Syok Foto Sarita Abdul Mukti Lepas Hijab, Mantan Istri Faisal Harris Akui Puinya Anak dari Bule Berondong: Dan Anaknya Malah Bersyukur

Zain punya kemampuan mengagumkan dalam melafalkan ayat-ayat Alquran. Jiwanya penuh seni. Semarak dan penuh warna. Kalau sedang khusyuk berqiraah, tangan, leher, sampai dagunya pun ikut bergerak-gerak mengikuti naik turunnya nada.

Karena ingin lebih memperdalam ilmu qiraah, ada beberapa siswi peserta pengajian yang ingin tinggal bersama sang guru. Lantai 2 rumah Zain pun dirombak dan dimodifikasi untuk ruang belajar, kamar, dapur, serta ruang makan.

Ada sekitar 20 santri putri yang tinggal di asrama itu plus beberapa qari pria. Tapi, Zain tidak mau menyebut rumahnya sebagai pesantren. Jadi, sampai sekarang tidak ada nama untuk asrama yang telah melahirkan legenda musik Islami Indonesia itu. “Ya, sebutannya asrama Nasida Ria gitu aja,” tutur Fela.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular