
Ustaz Abdul Somad mengeluarkan kartu nama tulisan Arab. Akibatnya, dia langsung digiring keluar dari negara ini. Foto sang ulama viral.
Mantan dosen Fakultas Ushuluddin UIN Sultan Syarif Kasim Riau itu pergi ke Hong Kong guna memenuhi undangan warga Indonesia untuk berceramah di sana. Dalam pengakuan di akun Instagram miliknya, @ustadzabdulsomad, pada 24 Desember 2017, Abdul Somad tiba di Hong Kong pukul 15.00.
"Keluar dari pintu pesawat, beberapa orang tidak berseragam langsung menghadang kami dan menarik kami secara terpisah; saya, Sdr. Dayat dan Sdr. Nawir," tulis Ustaz Abdul Somad di akun Facebook miliknya. "Mereka meminta saya buka dompet. Membuka semua kartu-kartu yang ada. Diantara yang lama mereka tanya adalah kartu nama Rabithah Alawiyah (Ikatan Habaib). Saya jelaskan. Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme. Karena ada logo bintang dan tulisan Arab.""Mereka tanya-tanya identitas, pekerjaan, pendidikan, keterkaitan dengan ormas dan politik. Saya jelaskan bahwa saya murni pendidik, intelektual muslim lengkap dengan latar belakang pendidikan saya."Petugas bandara kemudian memeriksa identitas Abdul Somad dan rombongan. Tanpa penjelasan, dia ditolak masuk Hong Kong serta dikembalikan ke Jakarta pukul 16.00. Cerita yang sama dia ditulis dalam status di akun Facebook-nya.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI saat itu, Lalu Muhamad Iqbal, mengonfirmasi bahwa Hong Kong memiliki hak sepenuhnya untuk menolak UAS. Pun negara itu tidak memiliki kewajiban untuk menjelaskan alasan di baliknya.
Pengacara Ustad Abdul Somad, Kapitra Ampera, mengatakan, hingga saat ini masih menunggu jawaban dan klarifikasi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) perihal pemulangan kliennya oleh Imigrasi Hong Kong. "Belum ada jawaban yang spesifik, normatif saja (jawabannya)," ujarnya melalui pesan elektronik saat dihubungi Tempo, Senin, 25 Desember 2017.

Ustaz Abdul Somad mengeluarkan kartu nama tulisan Arab. Akibatnya, dia langsung digiring keluar dari negara ini. Foto sang ulama viral.
Ustaz Abdul Somad ternyata pernah ditolak masuk ke Timor Leste. Peristiwa itu terjadi pada tahun 2018 silam. Petugas imigrasi menghadangnya karena menduga sang ustaz terlibat terorisme.Menurut UAS, imigrasi Timor Leste melarang UAS setelah mendapat fax dari Jakarta, sejam setelah UAS mendarat di Bandara Timor Leste. "Imigrasi dapat fax dari Jakarta, bahwa bapak (UAS) teroris. Tapi itu dulu sebelum pilpres 2018, ya maklum lah mungkin kedatangan saya ke sana mempengaruhi pilpres, waktu itu kan ada 2 calon, satu Pak Prabowo satu lagi incumbent, saya dikhawatirkan condong, itu kan dulu 2018, sekarang 2022," ujar UAS di akun YouTube Hai Guys Official.Di tahun berikutnya 2019, UAS ditolak masuk ke Belanda. Saat itu, UAS mau masuk ke Belanda via Swiss. Namun imigrasi Swiss tidak mengizinkannya masuk. Alasannya, karena paspor UAS tidak memiliki akses masuk ke negara itu. Petugas mendeportasi UAS via Thailand. Di tahun yang sama, otoritas Jerman juga melarang UAS masuk ke negara mereka. UAS merasa kebingungan lantaran dia bahkan tidak pernah mengunjungi Eropa sebelumnya.
Ustaz Abdul Somad juga pernah bermasalah terkait dokumen saat akan mengunjungi Inggris. Dia bahkan tidak diizinkan menumpangi pesawat Royal Brunei."Satu jam setelah check-in, ternyata mereka langsung ter-connect jaringan internasional, pesawat Royal Brunei tidak mengizinkan berangkat karena visa saya di-cancel. Padahal visa itu udah ada," jelas UAS pada 2020.

Ustaz Abdul Somad mengeluarkan kartu nama tulisan Arab. Akibatnya, dia langsung digiring keluar dari negara ini. Foto sang ulama viral.