Follow Us

Ternyata Ini Alasan Kolonel Priyanto Bentak Anak Buahnya yang Terus Merengek, Keluarga Handi - Salsabilla Kecewa Cuma Bisa Lihat Foto Sidang

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 10 Maret 2022 | 17:23
Kolonel Priyanto membentak anak buahnya yang terus merengek agar membawa korban kecelakaan Nagreg ke rumah sakit.
Facebook

Kolonel Priyanto membentak anak buahnya yang terus merengek agar membawa korban kecelakaan Nagreg ke rumah sakit.

Kemudian, Kopda Andreas Dwi Atmoko bertanya lagi 'Mau dibawa ke mana, Bapak?'. Lalu dijawab oleh Kolonel Priyanto, 'Kamu jangan cengeng, nanti kita buang saja mayatnya ke sungai setelah sampai Jawa Tengah'," ucapnya.

Percakapan antara Kolonel Priyanto dan Kopda Andreas terus berlanjut. Kolonel Priyanto meminta Kopda Andreas dan Koptu Ahmad Soleh tidak cengeng. Kolonel Priyanto berbicara bahwa dia pernah mengebom sebuah rumah namun tidak ketahuan, dia ingin rahasia kecelakaan Handi dan Salsa juga dijaga kerahasiaannya oleh mereka.

Baca Juga: Dijebloskan ke Penjara Militer Tercanggih, Kolonel Priyanto Ternyata Berjumpa Pejabat Ini Sebelum Kecelakaan Nagreg, Foto Pertemuan Jadi Bukti

Kolonel Priyanto membentak anak buahnya yang terus merengek agar membawa korban kecelakaan Nagreg ke rumah sakit.
Facebook

Kolonel Priyanto membentak anak buahnya yang terus merengek agar membawa korban kecelakaan Nagreg ke rumah sakit.

"Kolonel Inf berkata, 'Saya itu dulu pernah mengebom satu rumah, nggak ketahuan'. Kopda Andreas Dwi Atmoko kembali menjawab 'Ijin, Bapak, saya tidak ingin punya masalah'. Yang dijawab oleh Kolonel Priyanto, 'Kita itu tentara, kamu itu tidak usah cengeng, tidak usah panik, pokoknya cukup kita bertiga yang tahu'. Dan Kolonel Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu Ahmad Soleh kembali melanjutkan perjalanan," jelasnya.

Setelah satu jam perjalanan mobil yang dikendarai, Kolonel Priyanto tak kemudian kembali diambil alih oleh Kopda Andreas. Hingga akhirnya satu jam lebih perjalanan, Kolonel Priyanto membuang tubuh Handi dan Salsa ke Kali Tajum dibantu Kopda Andreas dan Koptu Ahmad.

"Kolonel Inf Priyanto memerintahkan Kopda Andreas Dwi Atmoko dan Koptu Ahmad Soleh untuk membuang kedua korban ke dalam Kali Tajum dari atas jembatan dengan mengatakan 'Ayo cepat keluar, bantu'," paparnya menirukan ucapan Kolonel Priyanto.

Keluarga Handi Saputra dari Garut mengatakan kecewa dengan tidak adanya informasi jadwal persidangan ke pihak keluarga. Ayah Handi, Etes Hidayatullah mengatakan pihaknya sangat ingin menghadiri persidangan tersebut namun ia tidak menerima informasi.

"Tetep saya pengennya lihat langsung, agar tidak ada katanya-katanya. Undangan Gak ada, telepon pun gak ada," ujarnya, Rabu (9/3/2022). Ia menyebut seharusnya pihak keluarga diberitahu jadwal persidangan sesuai dengan amanat panglima TNI yang akan memfasilitasi keluarga.

Selama ini ia mengaku mendapat informasi hanya melalui media massa bukan dari pihak terkait. "Kan bapak panglima juga mengatakan akan memfasilitasi pihak keluarga korban agar bisa hadir dalam sidang," ucapnya.

Persidangan selanjutnya menurut Etes akan digelar pada tanggal 15 Maret mendatang. Ia berharap dalam persidangan tersebut dirinya bisa hadir langsung dan menyaksikan proses persidangan.

"Baca di media sama menyaksikan langsung kan beda ya, saya maunya langsung," ujarnya. Keluarga Handi dan Salsabilla akhirnya kecewa lantaran cuma bisa melihat fotyo persidangan yang menentukan nasib Kolonel Priyanto dan kedua anak buahnya.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest