Follow Us

Dituding Bayar Saksi Penembakan Laskar FPI, Foto Edy Mulyadi Diburu Tokoh Adat Dayak, Kini Ingin Berlindung dengan Cara Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 30 Januari 2022 | 09:44
Edy Mulyadi pernah diperiksa Bareskrim Polri terkait hasil investigasi penembakan laskar FPI di tol Cikampek. Kini foto Edy diburu tokoh Dayak.
Facebook

Edy Mulyadi pernah diperiksa Bareskrim Polri terkait hasil investigasi penembakan laskar FPI di tol Cikampek. Kini foto Edy diburu tokoh Dayak.

Fotokita.net - Wartawan Edy Mulyadi pernah dituding membayar saksi penembakan laskar FPI di jalan tol Cikampek untuk keperluan investigasi konten YouTube miliknya. Foto Edy Mulyadi mendadak diburu tokoh adat Dayak gegara pernyataannya yang menyinggung warga Kalimantan. Kini dia ingin berlindung dengan cara ini.

Melalui akun Instagram miliknya, Edy Mulyadi mengunggah video yang berujung viral. Kali ini video yang ia buat bersama sejumlah orang yang mengomentari lokasi ibu kota negara di Kalimantan Timur. Dalam video itu, Edy Mulyadi menyebut Ibu Kota Negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur sebagai tempat pembuangan anak jin.

"Ini ada sebuah tempat elit, punya sendiri, yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual, pindah ke tempat jin buang anak," kata Edy Mulyadi dalam sebuah video yang beredar di media sosial.

Video tersebut tersebar luas karena Edy dinilai telah menghina warga Kalimantan. Dalam video berdurasi 57 detik, Edy menyampaikan kritik yang kurang pantas soal ibu kota negara yang akan pindah ke Kalimantan.

Ia menyebut lokasi ibu kota baru merupakan tempat jin buang anak dan hanya makhluk astral saja yang ingin membeli rumah di ibu kota negara. Gegara omongan itu, foto Edy Mulyadi diburu sejumlah tokoh adat Dayak yang geram. Bahkan, Edy terancam mendapatkan sanksi adat dari warga Dayak.

Dari hasil penelusuran, Edy Mulyadi merupakan jurnalis yang terdaftar dalam keanggotaan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sejak 22 Mei 1995. Ia saat ini bekerja untuk portal berita Forum News Network (FNN). Portal berita ini milik PT. Forum Adil Mandiri yang sebelumnya dikenal dengan nama Majalah Keadilan.

Sebelum bergabung di FNN, ia memulai karir jurnalistiknya di surat kabar Harian Neraca. Pada 2014 ia pernah menjadi kontributor kolom Kompasiana. Dalam keterangan profilnya, ia menuliskan dirinya seorang jurnalis, media trainer, dan konsultan kehumasan.

Baca Juga: Jadi Saksi Foto Munarman Siram Air ke Pakar UI, Kepala BNPT Ungkap Alasan Mantan Jubir FPI Tersangka Teroris

Edy sempat terjun ke dunia politik praktis pada 2019. Ia pernah mencoba menjadi anggota DPR RI melalui perantara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk Dapil Jakarta 3. Namun, suara yang ia peroleh belum dapat membawanya ke gedung parlemen di Senayan.

Sebelumnya, Edy Mulyadi sempat dipanggil Bareskrim untuk menjelaskan soal kasus penembakan Laskar FPI di ruas tol Jakarta-Cikampek. Ia disebut membuat video investigasi soal penembakan Laskar FPI dan sempat mewawancarai saksi-saksi di lokasi kejadian.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menegaskan bahwa wartawan Edy Mulyadi (EM) diperiksa sebagai saksi atas insiden bentrok anggota Laskar FPI dan polisi di Tol Cikampek KM 50.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest