Hanafi mengatakan pembongkaran masjid tersebut dilakukan setelah adanya protes dari masyarakat setempat yang menganggap model bangunannya menyerupai bangunan gereja.
Atas permintaan warga, pihak kontraktor, yakni PT Hutama Karya, memenuhi tuntutan masyarakat melakukan pembongkaran.
"Masjid itu dianggap tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda keberatan karena masjid itu menyerupai bangunan gereja," tuturnya.
"Sekarang sudah dibongkar semua dan akan dibangun kembali dalam bentuk masjid seperti yang pada umumnya atau yang mestinya.
Gambarnya juga sudah datang, tapi belum bangun. Akan dilakukan sosialisasi dulu kepada tokoh agama, tokoh pemuda dan masyarakat. Jika tidak disetujui oleh tokoh-tokoh, akan digambar ulang lagi," ujarnya.
Hanafi menegaskan, setelah kejadian yang viral itu, situasi kamtibmas tetap kondusif.
(*)