Follow Us

Disebut Mirip Gereja, Foto Atap Masjid di Bima Dibongkar Warga Terlanjur Viral, Pembuatnya Ternyata Lakukan Kesalahan Fatal

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 20 Januari 2022 | 10:42
Foto atap masjid di Bima dibongkar warga  viral di media sosial, arsitek ikut berkomenta. Ada kesalahan fatal dari pembuatnya
Facebook

Foto atap masjid di Bima dibongkar warga viral di media sosial, arsitek ikut berkomenta. Ada kesalahan fatal dari pembuatnya

"Awal mula digunakannya menara dalam bangunan masjid karena di masa itu belum terdapat toa/mic untuk menambah jangkauan suara adzan dari seorang muadzin. Jadi muadzin akan adzan di menara tersebut agar terdengar oleh masyarakat. Itu sebelum ada toa," tulis Abdul Khair lagi.

"Awal mula digunakannya kubah dalam bangunan masjid karena bentuk kubah adalah bentuk yang paling ideal untuk membuat struktur bangunan masjid tanpa tiang di tengan tempat salat."

"Kedua, bentukan kubah sangatlah bagus untuk akustik ruangan, jadi suara imam bisa terdengar jelas oleh makmum karena bentuk kubah sangat efektif memantulkan bunyi. Itu sebelum ada mic dan sound system."

Abdul Khair melanjutkan, "mari kita kembali ke zaman yang kita tapaki sekarang, kita punya segala macam alat untuk memudahkan kehidupan kita, toa, mic, dan lainnya. Itu sangat membantu dan memudahkan proses beribadah umat Islam, mungkin juga umat yang lain."

Baca Juga: Foto Tampang Pembakar Mimbar Masjid Raya Makassar Beredar, Rupanya Pelaku Nekat Berbuat Jahat Gegara Masalah Sepele Ini

Foto atap masjid di Bima dibongkar warga  viral di media sosial, arsitek ikut berkomenta. Ada kesalahan fatal dari pembuatnya
Facebook

Foto atap masjid di Bima dibongkar warga viral di media sosial, arsitek ikut berkomenta. Ada kesalahan fatal dari pembuatnya

Dalam tulisannya, Abdul Khair juga berpesan, "Jangan mempersempit ilmu apalagi aqidah karena hal semacam ini. Mau bentuk masjid yang seperti apa? Bisa saja saya menolak bentuk masjid konvensional seperti sekarang, kenapa? Karena itu bukan budaya islam, itu budaya bangsa lain, bahkan mungkin budaya agama lain. Ini saya bicara tentang keilmuan dan sejarah yang konkrit. Bukan dari asal pikiran saya semata."

Dia lalu menjelaskan bentuk masjid khususnya atap yang dibongkar oleh warga. "Itu keren, Bima banget, menjunjung tinggi nilai budaya kita, tak lepas dari aspek masyarakat kita. Saya apresiasi arsitek yang mendesain masjid ini. Keren. Tapi ada satu kesalahan besar dari arsitek ini, tidak melobi masyarakat sebelum mendesain."

Abdul Khair lalu memberikan kesimpulan, "Intinya, hakikat bangunan itu yang dinilai fungsi, bukan bentuk. Mau bentuknya seperti apapun kalo kita beribadah di sana itu namanya tempat ibadah. Mau bentuk yang seperti apapun, kalo kita makan minum tidur dan berkeluarga di sana itu namanya hunian."

Sementara itu, Kapolsek Bolo Iptu Hanafi buka suara terkait pembongkaran atap masjid. Hanafi membenarkan tokoh masyarakat dan warga sekitar sepakat membongkar atap tersebut karena dinilai menyerupai gereja.

Sebelum dibongkar, pihak kepolisian telah melakukan pendekatan kepada kontraktor yang membangun masjid tersebut. Polisi meminta agar bangunan itu dibongkar dan harus dibangun ulang dalam bentuk masjid pada umumnya atau yang semestinya.

"Itu sebenarnya bukan masyarakat yang bongkar, pembongkaran itu diawali oleh perusahaan PT Hutama Karya. Melihat itu, masyarakat membantu dan naik ikut membongkar juga," jelas Hanafi

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest