Follow Us

youtube_channeltwitter

Breaking News

Ramah Diajak Foto Bareng Fans, Aipda Ambarita Ternyata Dibikin Gigit Jari di Ujian Masuk Akmil, Kini Dicopot Gegara Video Viral Periksa HP

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 19 Oktober 2021 | 18:37
Nama Aipda Ambarita semakin moncer saat menjadi Komandan Raimas Backbone Polres Metro Jakarta Timur. Kini dia dicopot dari jabatannya.
Instagram

Nama Aipda Ambarita semakin moncer saat menjadi Komandan Raimas Backbone Polres Metro Jakarta Timur. Kini dia dicopot dari jabatannya.

Nama Aipda Ambarita semakin moncer saat menjadi Komandan Raimas Backbone Polres Metro Jakarta Timur. Kini dia dicopot dari jabatannya.

Nama Aipda Ambarita semakin moncer saat menjadi Komandan Raimas Backbone Polres Metro Jakarta Timur. Kini dia dicopot dari jabatannya.

"Lagi-lagi seperti yang saya sampaikan kalau perbuatan itu ada unsur pidana ya harus diproses pidana berdasarkan apa? Mungkin UU Telekomunikasi, UU-ITE saya belum tahu persis seperti apa. Atau mungkin melalui KUHP biasa," ucapnya.

Lebih lanjut, Arsul menyebut penerapan pidana bagi anggota polisi yang melanggar memang harus dilakukan demi memberi efek jera. Menurutnya proses etik Polri tidak akan memberi efek kejutan yang besar terhadap anggota polisi yang melanggar.

"Tapi kalau hemat saya, kalau pelanggaran yang ada unsur pidananya itu hanya diselesaikan secara etik saja dalam ranah etika maka efek jeranya dan efek kejutnya kurang besar. Untuk supaya besar ya harus, meskipun proses pidana itu katakan lah vonis pidana denda tapi itu harus ya," ujarnya.

Sosok Monang Parlindungan Ambarita atau lAmbarita kerap terlihat wara-wiri di layar kaca. Sebagai pemimpin tim Raimas Backbone, aksinya menanggulangi tindak kriminal di jalanan mengundang kekaguman pada masyarakat.

Di balik hal tersebut, siapa sangka jikaAipda Ambarita memiliki perjalanan karier yang cukup unik. Sebelum resmi diterima menjadi seorang anggota Polri, ia sempat bekerja sebagai pegawai di sebuah pabrik cat.

Baca Juga: Foto Kapolda Banten Minta Maaf Tersebar Luas, Brigadir NP Terima Hukuman Ini Usai Smackdown Mahassiswa Demo, Kapolresta Tangerang Ikut Terseret

Mendaftar di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) sempat dilakukan oleh Ambarita ketika masih berusia remaja. Pada saat itu, ia telah menamatkan pendidikan SMA di tahun 1995. Tes demi tes dilaluinya hingga akhirnya dinyatakan gagal pada tahap akhir. Sempat kemudian ditawari untuk masuk ke Bintara Kostrad TNI-AD namun ditolak oleh dirinya.

Usai gagal masuk Akabri, Ambarita mencoba peruntungan dengan mendaftar kembali menjadi calon Bintara Polri pada 1996. Namun pada tahap kesehatan, ia dinyatakan gugur karena kelebihan berat badan. Ambarita kemudian pergi ke Jakarta dan bertemu sang kakak yang menawarinya bekerja di perusahaan cat di daerah Ancol, Jakarta Utara. Ia ditempatkan sebagai pegawai laboratorium yang tugasnya membuat sampel warna.

Krisis moneter yang menghantam Indonesia pada tahun 1997 juga berimbas pada perusahaan tempat Ambarita bekerja. Ia akhirnya dipecat dan menjadi seorang pengangguran. Namun di tengah menganggur tersebut, ia masih menyimpan cita-cita sebagai polisi. Ambarita kemudian mencoba mendaftar dikmaba DK Polri tahun 1998-1999 dan akhirnya dinyatakan lulus.

Seiring dengan dihapusnya Dwifungsi ABRI, Ambarita ditugaskan ke Jakarta setelah sebelumnya ditempatkan di Mojokerto, Jawa Timur. Dirinya tercatat sebagai anggota Reserse Polda Metro Jaya pada saat itu. Kini ia ditugaskan di Divisi Sabhara Polres Jakarta Timur dan memimpin tim pengurai massa (Raimas) Backbone yang memiliki 30 orang anggota.

Baca Juga: Foto Tampang Brigadir NP Polisi yang Smackdown Mahasiswa Diunggah, Hasil Rontgen Korban Ungkap Fakta Mengejutkan

Halaman Selanjutnya

(*)

Editor : Fotokita

Baca Lainnya







PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 15

Latest

Popular

Tag Popular

x