"Dan dilaksanakan pada waktu itu rapat sama menteri siapa itu, penjahit, yang orang Batak itu, ya pak penjahit. Dilaksanakan PPKM darurat sampai sekarang PPKM level 4, level 3 ternyata dengan adanya pembagian jaring pengaman sosial ini sangat efektif dan efisien," sebut Budhi.
Saat dimintai konfirmasi perihal viralnya potongan video, Budhi membenarkan yang ada dalam video tersebut adalah dirinya. Kala itu ada kegiatan pembagian jaring pengaman sosial di Desa Bawang, Kabupaten Banjarnegara, Sabtu (21/8/2021).
Kini persoalan 'penjahit' itu sudah selesai. Budhi sudah meminta maaf, dan Luhut pun menerima.
"Ya kalau sudah minta maaf tidak apa-apa, dimaafkan. Sekarang banyak pelaku sebar fitnah sana-sini ketika diminta membuktikan tidak bisa tetap tidak mau minta maaf. Kita apresiasi aja yang masih mau minta maaf," ucap juru bicara Menko Marves, Jodi Mahardi, Selasa (24/8/2021).
Pernyataan bernada hinaan itu dilontarkan Budhi Sarwono seperti dalam sebuah video yang kembali beredar baru-baru ini. Video itu sebetulnya dibuat 2019 silam.
Dalam video tersebut, Budhi mengatakan "Oh gini pak sekda, itu dinas yang lain ditutup kabeh bae. Bubarna kabeh nggo PU kabeh. Tak tandatangani saiki. Gus Dur seng pixxk bae nutup dinas penerangan karo sosial. Apa maning wincin (Budhi Sarwono) seng matane melek."
Artinya: Oh gini pak sekda, itu dinas ditutup semua aja. Bubarkan semua untuk dinas PU semua. Saya tandatangani sekarang. Gus yang matanya buta saja menutup Dinas Penerangan dan Sosial apalagi Wincin yang matanya bisa lihat.
Budhi sudah membuat video berisi klarifikasi terkait pernyataannya tersebut. Gerakan Pemuda (GP) Ansor Banjarnegara juga menganggap permasalahan tersebut sudah selesai.
Pada masa pandemi Covid-19, Budhi viral setelah video Budhi beredar di sejumlah grup WhatsApp. Dalam video, Budhi mengatakan supaya warga tidak perlu takut untuk menggelar kegiatan, asalkan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Saya berpesan kepada masyarakat, pak bupati bertanggung jawab sepenuhnya untuk kegiatan pengajian, olahraga, kesenian, ebeg monggo jalan terus. Tetapi aja kelalen (jangan lupa) protokol kesehatan jangan sampai tidak dipakai," kata Budhi Sarwono dalam video tersebut.