"Kami aktif lakukan pendekatan, pemahaman dan memberikan jaminan kepada keluarga mereka. Segalanya baik-baik saja jika setia kepada NKRI," katanya.
Menurut dia, ini langkah agar keamanan dan kenyamanan masyarakat di pelosok kampung dapat tercipta tanpa ada kelompok yang berseberangan.
Stevanus Woriasisalah satu anggota KKB yang menyerahkan diri, mengaku merasa tidak mendapatkan kehidupan yang layak saat bergabung bersama KKB Papua.
Bahkan, ia dikucilkan oleh masyarakat sekitar.Sehingga ia mengajak rekan-rekannya yang lain untuk bersama-sama menyerahkan diri.

Ilustrasi KKB Papua atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB - OPM) saat berpose dengan senjata laras panjang.
"Saya juga akan berupaya mengajak dan meminta kepada saudara-saudara kita lainya untuk mari kita tinggalkan hal-hal yang melawan Negara dan kembali untuk mencintai NKRI dan bekerja untuk Republik Indonesia," tambah dia.
"Kami aktif lakukan pendekatan, pemahaman dan memberikan jaminan kepada keluarga mereka. Segalanya baik-baik saja jika setia kepada NKRI. Ini langkah agar keamanan dan kenyamanan masyarakat di pelosok kampung dapat tercipta tanpa ada kelompok yang berseberangan," ujar Ferdyan.
Upayamembersihkan KKB di Kabupaten Kepulauan Yapen masih terus dilakukan aparat. "Pendekatan masih terus diupayakan," pungkas AKBP Ferdyan.
Ancungan senjata, tak selalu menjadi solusi untuk menghentikan konflik berdarah di Papua. Masih ada beragam cara yang bisa dilakukan salah satunya melalui pendekatan persuasif.