Sehingga, kata Singgih, sulit untuk membatasi jumlahnya dan perlu kesadaran bersama untuk taat protokol kesehatan.

Pengunjung Pasar Tanah Abang melanggar protokol kesehatan Covid-19.
"Ya namanya pasar, kami sudah lakukan (imbauan) di sana, karena orangnya ramai juga tetap ramai. Tapi kami sudah imbau agar taat prokes," ujar Singgih.
Singgih menyatakan akan meminta Pemprov DKI agar menambah petugas Satpol PP di lapangan untuk membantu menegakkan protokol kesehatan anti Covid-19.
"Tapi kami tetap mengimbau. (Tapi) Sentra ekonomi ini tetap harus berjalan sesuai instruksi pemerintah," kata Singgih tentang Pasar Tanah Abang.
Kejadian kerumunan Tanah Abang ini sebetulnya ulangan dari peristiwa pada tahun lalu.
Pada Ramadhan 2020, satu minggu menjelang lebaran, kondisi pasar Tanah Abang terlihat dipadati oleh pengunjung. Pasar Tanah Abang mulai dipadati pengunjung sejak Rabu (13/5/2020), dan jumlah pengunjung semakin meningkat sejak Senin (18/5/2020).
Dan yang membuat lebih miris, ketika itu, banyak masyarakat yang tidak mengikuti protokol kesehatan di tengah PSBB untuk mencegah penyebaran virus corona, yakni dengan tidak menggunakan masker.
Lantas, apa yang membuat seseorang justru jadi mulai ‘bandel’ ke luar rumah di tengah PSBB?