Follow Us

Pantas Hasil Penyelidikan WHO Picu Amarah, Orang Dalam Ungkap Situasi Asli di China, Pemerintah Komunis Terbukti Bohong Demi Sembunyikan Kebenaran Covid-19

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 10 April 2021 | 08:44
 Seorang pekerja dengan pakaian pelindung dan membawa peralatan desinfektan berjalan di luar Rumah Sakit Pusat Wuhan di Wuhan, Cina.
The Associated Press via The Daily Sabah

Seorang pekerja dengan pakaian pelindung dan membawa peralatan desinfektan berjalan di luar Rumah Sakit Pusat Wuhan di Wuhan, Cina.

Fotokita.net - Pantas hasil penyelidikan WHO picu amarah, orang dalam ungkap situasi asli di China, pemerintah komunis terbukti sembunyikan kebenaran Covid-19 dari warganya sendiri dan dunia.

Kemarahan muncul terhadap hasil penyelidikan WHO yang dituduh "menutupi" asal-usul Covid-19 di China karena disebutkan virus corona tidak berasal dari pasar makanan laut atau dari kebocoran laboratorium di Wuhan.

Sebelumnya, sebuah dugaan digaungkan sejak awal bahwa asal-usul Covid-19 yang muncul pertama di Wuhan itu berasal dari hewan yang dijual di Pasar Makanan Laut Huanan menular ke manusia.

Dugaan lainnya adalah asal-usul Covid-19 berada di Institut Virologi Wuhan yang kemudian bocor dan menyebar semakin luas.

Baca Juga: Adukan Ulah Abu Janda ke Wapres, Sahabat Habib Rizieq Ini Murka Usai Dituding Jadi Penyebab Kasus Sang Pegiat Media Sosial

Kedua dugaan itu menimbulkan protes dan bantahan dari pemerintahan China.

Melansir The Sun pada Selasa (9/2/2021), temuan WHO tampaknya sebagian besar mendukung protes Partai Komunis bahwa virus itu mungkin berasal dari luar perbatasannya dan penyangkalan berulang atas kecelakaan laboratorium.

Hal itu bisa hanya akan memicu tuduhan bias "China-sentris" oleh WHO yang telah dilobi dengan keras oleh AS.

Baca Juga: Blak-blakan Sebut Uang Bulanan Rp 450 Juta, Rumah Sederhana Ibu Mertua Ussy Sulistiawaty Langsung Curi Perhatian, Ini Foto-fotonya

Meski menawarkan penjelasan lebih lanjut, tim WHO mengakui bahwa mereka gagal mengidentifikasi sumber asli wabah Covid-19.

Anggota parlemen Inggris, Tobias Ellwood, Ketua Komite Pertahanan, mengatakan kepada The Sun Online, "Ini sepenuhnya menutupi kesalahan."

"Mengingat kehancuran ekonomi global dan jumlah kematian yang disebabkan oleh pandemi ini, tidak pernah lagi negara yang bertanggung jawab atas wabah dibiarkan menghalangi penyelidikan internasional selama 12 bulan penuh," ujarnya.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest