Setidaknya ada lima desa yang terdampak. "Kita mau nafas aja susah. Kita udah pakai masker tapi tetap aja tembus baunya.
Kalau saya enggak tahan baunya, kepala nyut-nyutan, susah tidur, mangkanya anak saya netralisir dengan minum susu, terus minyak kayu putih," ucapnya.
Mengungsi
Hal senada dikatakan Yuli (42), warga Tanjung Udik, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Ia menyebut bahwa baumenyengat terjadi sejak pagi. Menurutnya, bau tersebut terasa sampai ke hampir semua desa di dua kecamatan tersebut.
"Kejadiannya pagi sekitar jam 9, awalnya kami kira bau itu bangkai tikus. Tapi kok ada kabut putih, warga semua pada nyari sumber bau tikus.
Eh tahu-tahu sudah mau menjelang maghrib ternyata PPLI bocor limbahnya," ungkapnya.
"Dari asepnya kita tahu itu dari PPLI, itu setelah kita cari ternyata punya mereka bocor," ujar dia.
Saat itu pula, lanjut dia, ratusan warga Kecamatan Gunungputri dan Klapanunggal menyatroni pabrik pengolahan Limbah B3 tersebut di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.