Zakky menyebut pasar yang dimiliki seorang pria bernama Zaim tersebut tidak mengajukan izin beroperasi secara resmi kepada pihaknya.
"Ke kami tidak ada izin resmi," kata dia.
Lantas siapakah Zaim Saidi? Dari mana ide menggunakan dinar dan dirham sebagai alat tukar transaksi di Pasar Muamallah Depok, Jawa Barat?
Zaim Saidi lahir di Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada 21 November 1962.
Menikah dengan seorang wanita pada tahun 1994 yang bernama Dini Damayanti, dan dikaruniai lima anak: Sahira Tasneem, Addina Akhtar, Anisa Zahra, Zidny Ilman, dan Maula Zakaria.
Zaim Saidi merupakan alumnus Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 1986.
Pada tahun 1991, ia memperoleh Public Interest Research Fellowship dari Multinational Monitor (Washington DC).
Pada 1996 menerima Merdeka Fellowship dari pemerintah Australia dalam rangka 50 tahun kemerdekaan RI.
Beasiswa tersebut dimanfaatkan untuk studi banding tentang perlindungan konsumen, serta menempuh studi S-2, Public Affairs di Departement of Government and Public Administration di University of Sydney, Australia.
Tesisnya berjudul The Politics of Economic Reform in the New Order: 1986-1996.