
Natalius Pigai saat memberikan keterangan pers di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/2/2017).
"(Orang yang benci Habib Rizieq) itu berasal dari elite, atau paling tidak digerakkan oleh elite saja.
Selain itu, ada oknum-oknum tertentu di beberapa partai politik yang menjabat di pemerintahan. Nyatanya, di lapangan tidak ada (yang benci Habib Rizieq)," ujar Natalius Pigai
Natalius Pigai menambahkan, kendati berbeda agama dengan Habib Rizieq. Akan tetapi, dia mengaku dekat dengan pimpinan FPI itu.
Bahkan, Natalius Pigai mengklaim, dia memiliki peran di balik kepulangan Habib Rizieq ke Tanah Air. Kurang lebih sebesar lima persen.
"Saya ada kontribusi lima persen (dalam kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia). Kalau muluk-muluk, bisa saya hitung. Saya ada di dalamnya. Berbagai kasus yang sampai Habib Rizieq bisa melandai dengan tenang di Indonesia. Mulai dari luar negeri, ke dalam negeri, paling tidak ada lima persen," kata Natalius Pihai.
"Karena apa? Karena selain membela Habib Rizieq dan ulama, di siis lain kita melihat, kok negara ini terlalu menekan komunitas Islam. Komunitas yang dimaksud apa? Ketika ulama dihina, agama Islam juga teraniaya. Karena antara ulama dan agama itu adalah dua hal yang tak bisa diupisangkan," terangnya menambahkan.
Berbicara soal ulama, Natalius Pigai menyebut negara selama pemerintahan Jokowi, banyak memperlakukan umat islam dan ulama secara tidak adil.
Hal itu yang kemudian membawa Natalius Pigai tergerak untuk membela hak-hak kelompok mayoritas tersebut kendati berbeda latar belakang agama.