Endila menyebutkan, metode yang dilakukan oleh RTK adalah stratified systemic random sampling, dan responden yang diambil sebanyak 810 orang.
Hasil elektabilitas Akhyar-Salman antara 51,5 persen hingga 53,1 persen. Sedangkan Paslon Bobby-Aulia antara 37,3 persen hingga 38,8 persen. Untuk angka undesided voters antara sebanyak 9-9,8 persen.
"Pada Pilkada Medan ini dari sampling yang kita ambil, sebanyak 95,3 persen akan menggunakan hak pilih dan yang masih ragu 4,7 persen," katanya.
Endila menyampaikan, nilai rata-rata kemungkinan pasangan Akhyar-Salman dipilih angkanya cukup baik, sedangkan untuk pasangan Bobby-Aulia sangat rawan untuk tidak dipilih.
Adapun angkanya, sebanyak 64,2 persen sangat mungkin memilih pasangan Akhyar-Salman dan 34,8 persen menyatakan masih belum memilih pasangan Akhyar-Salman.
Sementara untuk Bobby-Aulia, sebanyak 51,5 persen menyatakan tidak akan memilih Bobby-Aulia dan hanya 47,9 persen yang menyatakan mungkin akan memilih Bobby-Aulia.
Baca Juga: Dibubarkan Gus Dur Karena Alasan Ini, Lantas Kenapa Megawati Malah Hidupkan Lagi Kementerian Sosial?
"Angka tersebut menunjukkan tingginya antusias masyarakat Kota Medan untuk memilih Akhyar-Salman karena banyak pemilih lebih yakin Akhyar-Salman memimpin Kota Medan," ujarnya.
Pilkada Medan bakal digelar pada Rabu 9 Desember 2020, diikuti dua bakal pasangan calon yakni nomor urut 1 Akhyar Nasution - Salman yang hanya mengantongi dukungan Partai Demokrat dan PKS.
Sedangkan nomor urut 2 Bobby dan Aulia telah mengantongi dukungan dari delapan partai politik antara lain PDIP, Gerindra, Golkar, NasDem, PPP, PAN, Hanura, dan PSI. (*)