"Hanya 5 persen yang mengaku tidak mengetahui pelaksanaan pilkada," beber Alwi.
Survei InPAS juga menyatakan 76,5 persen warga mengaku akan datang ke TPS.
Sementara 17,8 persen koresponden mengatakan tergantung pada protokol kesehatan yang diterapkan dan ada 3 persen yang menyatakan tidak akan datang.
"Yang menyatakan akan tetap datang 76,5 persen, mereka yang masih lihat protokol kesehatan 17,8 persen, sementara yang tidak akan datang 3 persen," ucapnya.
Lebih lanjut, Alwi membeberkan alasan warga memilih para paslon, pasangan Bobby-Aulia dipilih warga karena anak muda dan pengusaha. Angka ini lebih besar daripada alasan warga memilih karena Bobby merupakan menantu Jokowi.
"Karena anak muda dan pengusaha 21,8 persen, karena menantu Jokowi 9 persen, karena partai pengusung 4,8 persen," paparnya.
Sementara, Akhyar-Salman paling banyak dipilih karena merupakan petahana dan berpengalaman. "Karena petahana 11,8 persen, karena berpengalaman 14 persen, karena partai pengusung 5,5 persen," jelasnya.
Sementara itu Jaringan Roda Tiga Konsultan mengumumkan pasangan Akhyar-Salman unggul dari Bobby-Aulia.
Direktur Jaringan Roda Tiga Konsultan (RTK) dalam paparannya menyampaikan telah melaksanakan survei di masa kampanye Pilkada Medan di mulai 8 November hingga 11 November dan terakhir 30 November hingga 3 Desember 2020.