”Azan 'hayya alal jihad' itu keliru, harus diluruskan. DMI menyatakan secara resmi menolak hal-hal seperti itu. Masjid jangan dijadikan tempat untuk kegiatan yang menganjurkan pertentangan,” katanya, dalam keterangan tertulis, Selasa (1/12).
Pernyataan JK itu disampaikannya menyusul beredarnya video di media sosial yang merekam sekelompok orang di masjid yang melafalkan azan dengan tambahan kata jihad.
JK menjelaskan, jihad selama ini kerap disalahartikan dengan membunuh, mengebom, atau saling mematikan.
Ia menyinggung kasus pembantaian di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, belakangan ini yang dinilai sebagai bentuk pelanggaran luar biasa dan harus dihukum oleh negara. Sementara menurutnya, jihad tak selamanya bermakna negatif.
JK menuturkan, menuntut ilmu atau berdakwah juga bisa diartikan berjihad.
”Sehingga kalau mau berjihad, dapat dilakukan dalam menuntut ilmu atau berdakwah,” ucap Wakil Presiden ke-10 dan 12 itu.
Penceramah ternama Ustaz Yusuf Mansur kemudian menanggapi video viral tersebut.
Hal tersebut disampaikan Ustaz Yusuf Mansur di media sosial Instagramnya yang telah terverifikasi, pada Selasa (1/12/2020).