Follow Us

Jokowi Tolak Pendaratan Pesawat Intai Amerika, Negara Tetangga Indonesia Ini Malah Berani Bikin China Meradang

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 02 Desember 2020 | 19:53
Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) memulai latihan putaran ketiga di Laut China Selatan, menteri luar negeri Taiwan mengkhawatirkan konflik lintas-Selat Taiwan.
via Anadolu Agency

Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) memulai latihan putaran ketiga di Laut China Selatan, menteri luar negeri Taiwan mengkhawatirkan konflik lintas-Selat Taiwan.

Fotokita.net - Jokowi tolak pendaratan pesawat intai canggih Amerika, negara tetangga Indonesia ini malah berani bikin China meradang.

Pesawat Pengintai Maritim P-8 Poseidon berperan sangat penting mengawasi kegiatan militer Cina di Laut China Selatan, yang sebagian besar diklaim oleh Beijing sebagai wilayah kedaulatan.

Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Brunei memiliki klaim tandingan atas perairan kaya sumber daya tersebut, yang juga menjadi jalur laut perdagangan internasional yang ditaksir senilai USD 3 triliun setiap tahun.

Baca Juga: UEA Bangga Resmikan Nama Jalan Jokowi, Kelompok Buruh Malah Beri Kado Ini Buat Presiden Usai 1 Tahun Berkuasa Lagi

Indonesia bukan pihak yang berperkara di Laut Cina Selatan, namun memiliki wilayah kedaulatan penting, yaitu wilayah darat dan laut Kepulauan Natuna disana.

TNI Angkatan Laut juga secara rutin mengawal wilayah kedaulatan Indonesia di Laut China Selatan dan kerap mengusir kapal penjaga pantai dan kapal nelayan China dari wilayah laut Indonesia yang oleh Beijing dianggap wilayah mereka secara historis.

Baca Juga: Kabar Gembira! Kamera Mirrorless Fujifilm X-S10 Siap Dirilis di Indonesia, Begini Spesifikasinya

Presiden Jokowi pernah menolak permintaan Amerika Serikat, agar mengijinkan pesawat militer pengawas maritim P-8 Poseidon mendarat dan mengisi bahan bakar di wilayah Republik Indonesia.

Kantor berita Reuters melaporkan, hal itu diungkapkan oleh empat pejabat senior Indonesia yang mengetahui permintaan tersebut kepada Reuters.

Amerika Serikat, pada Juli dan Agustus 2020 mengirimkan pejabat tingginya untuk melakukan pendekatan tingkat tinggi kepada Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri dan Presiden Indonesia. Dan semuanya dengan tegas menolak (rebuff) permintaan tersebut.

Baca Juga: Masih Dibuka Pendaftaran BLT Rp 2,4 Juta, Cuma Tulis NIK KTP dan Alamat Tinggal, Cepat Ajukan Diri di Sini

Menurut Reuters, para pejabat senior Indonesia menganggap, permintaan Amerika tersebut mengejutkan, karena Indonesia memiliki kebijakan luar negeri yang bebas aktif Indonesia, juga tidak pernah mengizinkan militer asing beroperasi secara resmi di wilayah kedaulatannya.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest