Follow Us

Viral Strategi Melawan Covid-19, Ternyata Pemerintah Pakai 80% Psikologi yang Dianggap Meningkatkan Imunitas, Sisanya Medis: 'Pantesan Ambyar'

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 20 Juni 2020 | 10:07
Satu keluarga yang terdiri dari bapak, istri dan tiga orang anak positif Covid-19 warga Perumahan Pondok Galeria Desa Padang Sambian Kelod.
Sonora.ID/I Gede Mariana

Satu keluarga yang terdiri dari bapak, istri dan tiga orang anak positif Covid-19 warga Perumahan Pondok Galeria Desa Padang Sambian Kelod.

"Tapi itu ada logo BNPB," kata dia.

Dihubungi terpisah, jubir Pemerintah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menolak menanggapi dan memberikan keterangan terkait ungahan itu.

"Saya gak komentar," ujarnya pada Kompas.com, Jumat (19/6/2020).

Baca Juga: Kapal Perangnya Saling Todong dengan Armada Militer China, Tiba-tiba Jet Tempur Amerika Cegat 4 Bomber Rusia di Wilayah Ini, Pecah Perang Baru?

Epidemiolog UGM Dr Bayu Satria Wiratama menanggapi soal strategi gugus tugas itu. Apabila strategi hal itu masih dijalankan, pihaknya mengaku tidak sepakat.

"Kalau dari saya pribadi dan mungkin banyak orang juga tidak setuju dengan strategi penanganan Covid-19 yang dikeluarkan gugas pusat," katanya pada Kompas.com, Jumat (19/6/2020).

Baca Juga: Kirim Pasukan Bersenjata Berat ke Perbatasan, Pesawat Kim Jong Un Tiba-tiba Kepergok Terbang di Antara Ketegangan Korea, Sidak Kekuatan Militernya?

Dia melanjutkan, menurutnya pendekatan epidemiologi untuk menangani pandemi dapat dilakukan dengan test, trace, isolate, dan treat dan seharusnya mendapat porsi lebih besar.

Mengenai tes-nya, Bayu mengungkapkan batasan WHO adalah minimal 1 tes per 1000 populasi per minggu.

Lalu trace adalah penelusuran kontak dari orang yang positif Covid-19. Sehingga infeksi virus corona tidak banyak menyebar.

Baca Juga: Senang Motret Pakai Hape Android? Ternyata Ada 36 Aplikasi Kamera Berbahaya Dihapus dari Google Play Store, Inilah Daftarnya

Menurut Bayu, sisi psikologis memang diperlukan tapi bukan porsi utama. Menurut dia, wabah berkepanjangan pasti berdampak ke psikologis kepada nakes dan non nakes.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest