"Nantinya muncul 21 pertanyaan, butuh KTP dan KK. Contoh pertanyaan seperti nama, jenis kelamin, sumber air minum darimana, dan sebagainya. Alamat sesuai KTP. Kalau tempat tinggal beda dengan yang ada di KTP tetap isi saja aslinya, perencanaan kedepan akan lebih bagus," tutur Suhariyanto.
Sedangkan untuk daerah yang belum terjangkau sinyal telekomunikasi, petugas BPS lah yang nantinya akan terjun ke lokasi dengan menggunakan metode tradisional yaitudoor to door.
Suhariyanto pun ingin generasi milenial ikut berpartisipasi dan 'melek' dalam penyelenggaraan sensus penduduk 2020.
"Pengin mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi. Khususnya milenial karena mereka perlu memahami dan menjadikan sesuatu yang berbeda. Saya berharap mereka lebih terketuk untuk mengisi data sensus penduduk 2020 nanti," pungkasnya.
Berikut videonya :
Periode pengisian sensus penduduk online berakhir pada Jumat, 29 Mei 2020.
Sensus penduduk online ini telah dimulai sejak pertengahan bulan Februari lalu dan dijadwalkan berakhir pada bulan Maret.
Namun, periode pengisian diperpanjang karena adanya pandemi virus corona.
Hingga periode awal sensus penduduk akhir Maret lalu, ada 32,4 juta penduduk atau sekitar 12,5 persen penduduk yang telah berpartisipasi.