Follow Us

Sumbang Kasus Corona Paling Tinggi Saat Ini, Ahli Sebut Surabaya Bisa Jadi Wuhan Gara-gara Warganya Malas Lakukan Hal Sepele Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 28 Mei 2020 | 09:25
Wuhan meluncurkan proyek pengujian virus corona massal
Daily Star

Wuhan meluncurkan proyek pengujian virus corona massal

Fotokita.net - Setelah sekitar satu bulan tidak ada kasus infeksi, Kota Wuhan, China, beberapa waktu lalu kembali mengumumkan adanya klaster baru Covid-19.

Kasus itu memunculkan kekhawatiran bahwa Negeri Panda itu akan mengalami gelombang penularan baru, di tengah kelonggaran karantina di beberapa wilayah.

Lima kasus infeksi baru ditemukan di satu distrik permukiman Wuhan, kota yang pertama kali mendeteksi adanya Covid-19 sebelum menyebar ke seluruh dunia.

Dilansir AFP, Senin (11/5/2020), ibu kota Provinsi Hubei itu baru empat pekan "bebas" dari lockdown yang diterapkan pada Januari lalu.

Tidak hanya di Wuhan, infeksi baru sebanyak tiga kasus juga ditemukan di Shulan, kota yang berlokasi di kawasan timur laut China.

Baca Juga: Jokowi Minta Fase New Normal Langsung Tancap Gas Awal Juni, Anak Buahnya Malah Ketahuan Tarik Ulur dengan Anies Baswedan Soal Waktu Penerapan Pola Hidup Baru Itu

Otoritas kota berpenduduk 670.000 orang itu langsung menerapkan perintah tinggal di rumah dan larangan bepergian buntut temuan tersebut.

Virus corona pertama kali ditemukan pada Desember 2019, menjangkiti Wuhan sebelum menjalar ke kota di seluruh wilayah Provinsi Hubei.

Baca Juga: Belum Cukup 3 Kebijakan Jokowi yang Picu Kontroversi, Pakar UI Sebut Akhir Pandemi Dipastikan Molor dari Bulan Juni Jika Pemerintah Nekat Lakukan Hal Ini

Pemerintah lokal menerapkan aturan draconian (diambil dari nama politisi kuno Athena, Draco) melalui lockdown, melarang bepergian dan keluar rumah, yang tampaknya dianggap sukses menangkal penyebaran.

Masa karantina selama 11 pekan itu kemudian diangkat pada awal April, setelah otoritas mengklaim jumlah kasus semakin sedikit.

Halaman Selanjutnya

Mirror Covid-19
1 2 3 4

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest