Fotokita.net- Perang bersama terhadap virus corona tanpa terasa telah melewati hitungan tiga bulan. Banyak warga dunia yang mulai tertekan dalam menghadapi pembatasan sosial atau karantina wilayah.
Sementara itu, obat penangkal serangan virus corona bukanlah proyek dengan sistem kebut semalam. Butuh perjalanan sangat panjang untuk menghasilkan vaksin ampuh terhadap serangan makhluk tak kasat mata itu.
Negara-negara dengan penelitian kuat di bidang farmasi, seperti China, Amerika Serikat, dan Jerman, berpacu melawan waktu untuk segera menghasilkan vaksin.
Kabar terkini,Remdesivir, obat virus corona buatan Gilead Science Inc, mendapat persetujuan untuk penggunaan darurat dari Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) bagi Covid-19.
Melansir Reuters, ini membuka jalan untuk penggunaan remdesivir yang lebih luas di lebih banyak rumahsakit di AS. Tapi, otorisasi BPOM AS itu berlaku untuk pasien Covid-19 di rumahsakit yang membutuhkan ventilator.
Selama pertemuan di Kantor Oval Gedung Putih dengan Presiden Donald Trump, Chief Executive Officer (CEO) Gilead Daniel O'Day menyebut langkah itu sebagai langkah pertama yang penting.
Gilead akan menyumbangkan 1,5 juta botol Gilead untuk membantu pasien Covid-19. Harapannya, donasi ini cukup untuk setidaknya 140.000 pasien, tergantung dari jumlah hari mereka perlu dirawat.
Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan, 1,5 juta botol itu akan mulai didistribusikan ke rumah sakit pada Senin (4/5).
Gilead mengatakan pada Rabu (29/4), remdesivir yang mereka berikan melalui infus intravena, telah membantu meningkatkan hasil untuk pasien Covid-19, penyakit pernapasan akibat virus corona.
Perusahaan farmasi asal AS ini juga memberikan data yang menunjukkan, remdesivir bekerja lebih baik ketika diberikan sebelumnya dalam perjalanan infeksi.