"Polisi punya kemampuan pengawasan yang sangat baik, tahu cara buat planning agar Pertamina ke depan jadi lebih bersih," ujar Arya.
Condro merupakan lulusan Akpol tahun 1984. Ia pernah mengenyam Pendidikan di PTIK, SESPIM, SESPATI, dan Lemhanas.
Di kepolisian, ia pernah mengisi sejumlah jabatan penting, mulai dari Kakorlantas Polri pada 2014 dan Kapolda Jawa Tengah pada 2016.
Tahun 2019, Condro menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri. Lalu pada 8 November 2019, ia ditunjuk sebagai Analis Kebijakan Utama Polri.
Jabatan Kepala Baharkam pun kini dipegang oleh Inspektur Jenderal Firli Bahuri, yang sebentar lagi menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Setelah penetapan ini, maka CondroKironoresmi anggota komisaris menggantikan Gatot Trihargo.
Gatot sebelumnya merupakan Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan Kementerian BUMN yang belakanganpindah tugas ke Perum Bulog.

Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono (kanan) mengecek kesiapan anggota setelah upacara gelar pasuk
Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Condro Kirono bukanlah Jenderal pertama polisi yang menjadi Komisaris di Pertamina.
Hal itu disampaikan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane kepada Tribunnews.com, Senin (25/11/2019).
Saat era presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan Kapolri Jenderal Sutanto malah menjabat sebagai komisaris utama Pertamina.