Fotokita.net – Pernahkah Anda membayangkan jika seandainya aksi #GanyangMalaysia benar-benar dilakukan? Jika terjadi, maka jangan remehkan kekuatan militer Indonesia.
Pasalnya, Indonesia sudah mengambil langkah-langkah strategis dan bakal tegas menindak setiap pelanggaran teritori. Salah satunya mempersenjatai pulau Natuna, yang posisinya strategis, berada di tepi Laut China Selatan, yang menjadi rebutan antara beberapa negara: China, Malaysia, dan Filipina.
Melalui Minimum Essential Force (MEF) alias Kekuatan Pokok Minimum yang terbagi tiga tahap, TNI mulai mendorong maju arsenal perangnya ke perbatasan antar negara.
Yang paling kentara ialah perkuatan pulau Natuna yang dihuni oleh Batalyon Komposit yang berisi satuan pemukul dari TNI AD, TNI AL, TNI AU.
Anggaran pertahanan Indonesia yang semakin meningkat setiap periodenya berimbas pada belanja alutsista gila-gilaan oleh TNI yang bisa membuat meradang seluruh kawasan.
Demi memperkuat penjagaan kedaulatan wilayah Indonesia, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meresmikan satuan pertahanan terintegrasi di Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (18/12). Hadi menerangkan peresmian Satuan TNI Terintegrasi Natuna ini merupakan langkah finalisasi, salah satu program perencanaan strategis (renstra) jangka menengah untuk membangun kekuatan TNI yang diharapkan mampu memberikan daya tangkal (detterence effect) terhadap ancaman khususnya di perbatasan. Dalam peresmian itu hadir pula KSAD Jenderal Andika Perkasa, KSAL Laksamana Siwi Sukma Adji, dan KSAU Marsekal Yuyu Sutisna.
"Peresmian Satuan TNI Terintegrasi Natuna ini, juga merupakan perwujudan kontinuitas gagasan, di mana perencanaannya melibatkan para perwira-perwira TNI lintas generasi, dari Mabes TNI maupun Mabes Angkatan. Pembangunan Satuan TNI Terintegrasi akan terus dilanjutkan di pulau-pulau strategis lainnya sesuai tahapan pembangunan di renstra berikutnya," tutur Hadi dalam sambutan peresmian Satuan Terintegrasi Natuna di Pelabuhan Faslabuh TNI AL, Selat Lampa, Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) seperti dikutip dari rilis Puspen TNI.
Hadi menerangkan, ke depan Satuan TNI Terintegrasi direncanakan akan menjadi bagian dari Komando Gabungan Wilayah Pertahanan yang akan segera dibentuk.Satuan TNI Terintegrasi saat ini masih berupa embrio yang terdiri atas satuan-satuan TNI AD yakni Batalyon Komposit yang diperkuat oleh Kompi Zeni Tempur, Baterai Rudal Artileri Pertahan Udara dan Baterai Artileri Medan.