Follow Us

Data Pribadinya Dicatut Buat Kepemilikan 3 Mobil Mewah, Bekas Sopir Angkot Ini Pasrah KJP dan BPJS Keluarganya Terancam Dicabut. Biarpun Begitu, Dia Cuma Mau Lakukan Hal Ini Pada Sang Pelaku

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 11 November 2019 | 07:16
Edi Hartono saat ditemui di rumahnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (8/11/2019)
KOMPAS.COM/WALDA MARISON

Edi Hartono saat ditemui di rumahnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (8/11/2019)

Fotokita.net - Nama Edi Hartono dicatut oleh orang tidak bertanggung jawab atas kepemilikan tiga mobil mewah sekaligus.

Mobil yang dimilikinya pun bukan main main, ada dua Mercedes Benz dan satu Ferarri.

Tidak ada raut senang dalam wajah Edi Hartono (41). Rautnya begitu datar, kadang mengernyitkan dahi, kadang tidak.

Baca Juga: Tahu Ada Pemilik Usaha yang Tiru Logo Sang Pisang, Alasan Kaesang Lebih Memilih Maafkan Pelakunya Bikin Kita Meleleh

Dia nampak duduk bersila di ruang tamu rumahnya yang sempit, bahkan tidak ada bangku ataupun meja di sana. Hanya karpet yang terbentang di atas televisi.

Saat diwawancarai di rumahnya, Edi dengan lancar menceritakan apa yang dia rasakan. Masalah yang dialaminya nampak begitu besar.

Antara Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik anaknya yang terancam dicabut dan bantuan berupa BPJS milik keluarganya yang juga akan bernasib sama. Bukan tanpa alasan dia berpikir seperti itu.

 Edi Hartono adalah penjual sepatu keliling yang tercatat sebagai pemilik 3 mobil mewah dengan type Mercedes Benz 220, Ferarri Dino dan Mercedes Benz 190.
Wartakotalive

Edi Hartono adalah penjual sepatu keliling yang tercatat sebagai pemilik 3 mobil mewah dengan type Mercedes Benz 220, Ferarri Dino dan Mercedes Benz 190.

Semua berawal ketika Edi mendapat informasi dari SMP Negeri tempat putrinya sekolah. Pihak sekolah mengatakan Edi diduga memiliki kendaraan lebih dari dua.

"Tempat anak saya sekolah itu kan kasih pemberitahuan soal KJP bahwa orangtua siswa yang punya kendaraan dua KJP-nya diblokir," ucap dia saat ditemui di rumahnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (8/11/2019).

Hal itu pun dibenarkan oleh pihak kepolisian saat Edi mencoba memeriksa surat tersebut ke Samsat Kebun Nanas, Jakarta Timur.

Sontak kabar itu bagai petir di siang bolong. Seketika terbayang dibenak Edi susahnya mencari nafkah sebagai penjual sepatu.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest