Follow Us

Terlahir dari Keluarga Miskin, Perjalanan Hidup Perempuan Jepang Ini Seketika Berubah Usai Berjumpa Bung Karno. Kenapa Sang Presiden Tulis Wasiat Begini?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 08 November 2019 | 19:04
Ratna Sari Dewi Soekarno, istri ke-5 Presiden Soekarno
Pos Kupang

Ratna Sari Dewi Soekarno, istri ke-5 Presiden Soekarno

Fotokita.net - Ia lahir dari keluarga yang tergolong miskin, di Tokyo, 6 Februari 1940.

Pada usia 15 tahun ia menjadi seorang geisha nan anggun, hingga di usianya 19 tahun dipertemukan dengan Soekarno.

Salah satu istri Sukarno yang terkenal akan kecantikannya adalah Ratna Sari Dewi Sukarno.

Wanita bernama asli Naoko Nemoto ini sempat dianggap banyak orang memanfaatkan Bung Karno demi memperlancar bisnis para konglomerat Jepang.

Namun, siapa sangka kisah cinta Bung Karno ini begitu dramatis.

Saat masih remaja, Dewi merupakan seorang geisha Jepang.

Baca Juga: Karyanya Dikagumi Bung Karno, Inilah Cerita Gubernur DKI Jakarta dari Etnis Tionghoa yang Paling Menderita. Apa Penyebabnya?

Dewi pernah masuk penjara karena memukul orang, namun dia juga adalah tamu terkenal diantara para politisi dunia.

Sepanjang hidupnya, dia sangat suka kebebasan, selain keluarga, dia juga tidak pernah tunduk pada orang lain.

Gaya OOTD Ratna Sari Dewi Soekarno kenakan kebaya pada jaman dahulu
https://twitter.com/eatchimkin

Gaya OOTD Ratna Sari Dewi Soekarno kenakan kebaya pada jaman dahulu

Dewi merupakan seorang wanita legendaris Jepang.

Selain cantik juga karena dilahirkan dari keluarga yang kekurangan ekonomi, namun bisa menjadi istri presiden.

Masa kecilnya, seluruh keluarganya hanya bergantung dari ayahnya yang bekerja sebagai tukang kayu, yang seringkali kekurangan makan dan hidup sulit.

Di usianya yang baru 15 tahun, dia memiliki kesempatan untuk bermain dalam sebuah film populer.

Baca Juga: Setia Kawal Kepala Negara, Begini Lika-liku Paspampres Sejak Era Soekarno. Salah Satunya, Suasana Tegang Bareng Presiden Soeharto di Bosnia!

Ratna Sari Dewi atau Naoko Nemoto dan Bung Karno

Ratna Sari Dewi atau Naoko Nemoto dan Bung Karno

Walau hanya sebagai figuran, namun film ini mendapat sambutan yang sangat baik, hal ini membuat dirinya yang polos yakin bahwa akan cepat berhasil.

Awalnya, ia mengira akan menjalani sisa hidup mudanya dengan putus harapan.

Namun di usianya yang ke-19, dia bertemu dengan penyelamat hidupnya.

Di saat situasi harapannya putus itu, Soekarno datang ke Jepang dan dipertemukan dengan Dewi melalui perantara seseorang di Hotel Imperial, Tokyo.

Tepatnya pada 16 Juni 1959, Dewi juga secara kebetulan mengisi acara di hotel tersebut.

Keanggunan Dewi ternyata membuat Soekarno langsung jatuh hati padanya, sedangkan Dewi juga jatuh cinta pada Soekarno pada pandangan pertama.

Baca Juga: Jadi Cukong Pembangunan Masa Soekarno, Pengusaha Kaya Raya Asal Aceh Ini Berakhir Tragis Saat Soeharto Berkuasa. Inilah Cerita Penyebab Kejatuhannya...

'Kalau Ia Meninggal, Kuburlah Ia Dalam Kuburku,' Tulis Bung Karno, Bukti Cintanya Pada Naoko Nemoto
Handover

'Kalau Ia Meninggal, Kuburlah Ia Dalam Kuburku,' Tulis Bung Karno, Bukti Cintanya Pada Naoko Nemoto

Setelah pertemuan itu, keduanya rutin saling berkirim surat cinta.

Saat pulang ke Indonesia, sang presiden pun mengundangnya ke Jakarta, dan pada saat itulah kisah cinta keduanya dimulai.

Setiap Sukarno berkunjung ke Jepang, ia selalu menemui Naoko atau Dewi kini.

Pada tahun 1962, Soekarno pun menikahi Dewi, yang menurutnya adalah seorang gadis yang sempurna dan menawan.

Baca Juga: Di Ende Soekarno Jatuh Cinta Pada Rakyat Jelata dan Lakukan Olahraga Ini Setiap Pagi

Ratna Sari Dewi atau Naoko Nemoto

Ratna Sari Dewi atau Naoko Nemoto

"Kalau aku mati, kuburlah aku di bawah pohon yang rindang."

"Aku mempunyai istri yang aku cintai dengan segenap jiwaku."

"Namanya Ratna Sari Dewi. Kalau ia meninggal, kuburlah ia dalam kuburku."

"Aku menghendaki ia selalu bersama aku."

Begitulah sekelumit tulisan pesan romantis Soekarno sebelum ia wafat.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest